JAKARTA, 3 Sep (Reuters) – Indonesia menaikkan harga bahan bakar bersubsidi sebesar 30% pada hari Sabtu karena pemerintah bergerak untuk mengendalikan subsidi yang membengkak meskipun ada risiko protes rakyat.
Harga bensin bersubsidi telah dinaikkan dari 7.650 rupee menjadi 10.000 rupee ($67 sen AS) per liter, sementara harga solar bersubsidi telah meningkat dari 5.150 rupee menjadi 6.800 rupee per liter, kata Menteri Energi Aribin Tasrif.
“Saya sangat ingin harga BBM dalam negeri terjangkau dengan memberikan subsidi, tapi anggaran untuk subsidi sudah tiga kali lipat dan akan terus meningkat,” kata Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
“Sekarang pemerintah harus mengambil keputusan dalam situasi yang sulit. Ini pilihan terakhir pemerintah,” kata Jokowi yang akrab disapa presiden.
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu telah meningkatkan subsidi energi 2022 menjadi 502 triliun rupee ($34 miliar), tiga kali lipat dari anggaran semula, didorong oleh harga minyak global yang lebih rendah dan mata uang rupee yang terdepresiasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indravati mengatakan, jika kenaikan harga tidak terjadi, anggarannya bisa mencapai Rp 698 triliun.
Dia memperkirakan total subsidi energi tahun ini berkisar antara Rp 591 triliun hingga Rp 649 triliun setelah kenaikan harga, dengan harga minyak mentah rata-rata berkisar antara US$85 hingga US$100 per barel sepanjang tahun.
Subsidi energi yang tinggi membatasi inflasi Indonesia pada 4,69% pada bulan Agustus, memungkinkan bank sentral untuk menunda kenaikan suku bunga hingga bulan lalu, di depan rekan-rekan regional dan global.
Hariyadi Sugamtani, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, memperkirakan tekanan harga akibat kenaikan harga BBM tidak akan tinggi, dengan inflasi hingga akhir tahun mencapai 6%.
Kalau harga barang tinggi, orang tidak akan membeli dan harganya tidak bisa dinaikkan terlalu tinggi, katanya.
Hariyadi mengatakan bisnis menggunakan bahan bakar nonsubsidi, tetapi kenaikan harga akan mempengaruhi biaya logistik.
Namun, akselerasi inflasi dapat menekan Bank Indonesia (BI) untuk segera mengetatkan kebijakan moneter. September Bank mengadakan pertemuan kebijakan dua hari yang berakhir pada tanggal 22. Baca selengkapnya
Ekonom Menteri Perbankan Faisal Rachman memperkirakan inflasi bisa meningkat menjadi 6% hingga 7% dan BI dapat menaikkan suku bunga menjadi 4,25% dari 3,75% tahun ini.
Meskipun harga bahan bakar naik, Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% tahun ini, didukung oleh ekspor komoditas dan mobilitas pascapandemi, dan mengatakan suntikan dana pemerintah akan sedikit membantu meredam dampak pada konsumsi. Ekonomi tumbuh sebesar 5,44% pada kuartal April-Juni.
Pemerintah telah mengalokasikan tambahan bantuan tunai sebesar Rp 24,17 triliun untuk membantu masyarakat miskin mengatasi dampak kebijakan tersebut, kata Jokowi.
Sadar politik
Harga bahan bakar sensitif secara politik di Indonesia, dan perubahan tersebut akan memiliki implikasi besar bagi rumah tangga dan usaha kecil, karena lebih dari 80% penjualan perusahaan minyak milik negara Pertamina adalah bahan bakar bersubsidi.
Harga bahan bakar terakhir dinaikkan pada tahun 2014, beberapa bulan setelah Jokowi menjabat, untuk membebaskan ruang fiskal. Hal ini memicu protes di seluruh nusantara.
Oposisi Partai Buruh telah mengorganisir protes yang melibatkan ribuan pekerja pada hari Selasa, presiden dan pemimpin serikat Syed Iqbal mengatakan kepada Reuters. Dia mendesak DPR untuk menekan pemerintah agar tidak menaikkan harga.
Ini akan mempengaruhi daya beli,” ujarnya. “Upah belum dinaikkan dalam tiga tahun, dan inflasi akan meningkat tajam.”
Protes kecil terhadap kenaikan harga, sebagian besar dipimpin oleh mahasiswa, telah meletus di beberapa kota dalam beberapa hari terakhir.
Usai pengumuman kenaikan harga tersebut, Pertamina menyatakan berkomitmen untuk memastikan kecukupan pasokan BBM secara nasional. Mobil-mobil antre di beberapa stasiun di Ibu Kota Jakarta usai pengumuman tersebut.
Perdamina, importir bensin terbesar di Asia, telah menunda pengiriman bensin hingga September menjelang kenaikan harga karena perkiraan penurunan permintaan bahan bakar, kata para pedagang. Baca selengkapnya
Indonesia adalah pengekspor minyak utama beberapa dekade yang lalu, menjadi anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak pada 1960-an, tetapi produksi minyaknya menurun dan menjadi importir minyak bersih pada 2000-an. Indonesia masih menjadi pengekspor gas.
($ 1 = 14.895.000 rupee)
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Pelaporan tambahan oleh Fransiska Nangoy, Ananda Teresia dan Bernadette Christina; Diedit oleh Clarence Fernandez, Ed Davies, William Mallard dan Simon Cameron-Moore
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters