November 15, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Indonesia: Indonesia menawarkan insentif untuk meningkatkan penjualan kendaraan listrik dan menarik investasi

Indonesia: Indonesia menawarkan insentif untuk meningkatkan penjualan kendaraan listrik dan menarik investasi

Indonesia Sebagai bagian dari upaya mempercepat adopsi dan menarik investasi dari perusahaan sejenis TeslaMenteri Senior Kabinet Luhut Panjaitan katanya pada hari Senin.
Menteri Perindustrian Agus Kumiwang Karthasasmita mengatakan, program promosi tersebut mencakup penjualan 200.000 sepeda motor listrik dan 35.900 mobil listrik. Ini juga akan melibatkan penggantian 50.000 motor bakar, tambahnya.
Kedua menteri, berbicara pada konferensi pers, tidak mengungkapkan anggaran yang dialokasikan untuk program tersebut, tetapi mengatakan produsen dan pengecer akan menerima 7 juta rupiah ($457,82) untuk setiap sepeda motor baru dan setiap sepeda motor baru dikonversi menjadi sepeda listrik. .
Indonesia tertarik untuk mengembangkan fasilitas produksi EV dalam negeri untuk memanfaatkan cadangan nikelnya yang kaya, bahan penting untuk membuat baterai.
“Kami sedang menyelesaikan negosiasi dengan dua produsen mobil besar dunia. Kami yakin kebijakan baru ini akan membuat posisi kami lebih kuat dari sebelumnya.” Luhut Dia mengatakan tanpa menyebutkan nama perusahaan.
“Kalau kami tidak memberikan (insentif), mereka tidak akan datang ke kami,” imbuhnya.
Ditanya tentang pembicaraan dengan Tesla, Luhut mengatakan berencana untuk berbicara dengan pembuat mobil Amerika itu dalam beberapa hari mendatang.
Tesla mengumumkan minggu lalu bahwa mereka akan membangun “gigafactory” baru di Meksiko, menimbulkan pertanyaan tentang apakah akan berinvestasi di fasilitas serupa di Asia.
Luhut mengecilkan keraguan, mengatakan fasilitas Meksiko akan melayani pasar Amerika Utara, yang dia percaya Tesla memiliki komitmen terpisah di Asia.
“Apakah itu Indonesia, kita lihat saja,” katanya.
Para pejabat berusaha menarik investasi dari pembuat mobil listrik seperti Tesla dan BYD Auto China.
LG dan Hyundai Korea Selatan telah mulai membangun pabrik untuk merakit baterai dan mobil listrik di negara Asia Tenggara tersebut.
Agus mengatakan, perusahaan yang dapat mengikuti program insentif harus memiliki pabrik di Indonesia dan memenuhi persyaratan kandungan lokal tertentu.