Jakarta, Desember 26 (Reuters) – Ekspor Indonesia bisa mencapai $225 miliar hingga $230 miliar tahun ini, menjadikannya ekonomi terbesar di Asia Tenggara, kata menteri perdagangan negara itu pekan ini.
Negara yang kaya akan sumber daya ini mengalami lonjakan ekspor karena kenaikan harga komoditas utamanya seperti batu bara, minyak sawit, timah, baja, dan karet.
Ekspor mencapai $ 209,2 miliar dalam 11 bulan pertama tahun ini, naik hampir 43% tahun-ke-tahun menjadi $ 22,84 miliar pada November.
“Jika angka ini seimbang pada Desember, ekspor akan naik dari $225 miliar menjadi $230 miliar, tertinggi dalam sejarah ekspor kita pada 2021,” kata Menteri Mohammed Ludfi dalam konferensi pers.
Rekor ekspor Indonesia sebelumnya adalah $203,5 miliar pada 2011, puncak peredaran komoditas sebelumnya.
Surplus kita sudah mencapai US$34 miliar. Kalau stabil, kita akan membukukan surplus US$35 miliar pada 2021, tambah Ludfi.
Perkiraan itu adalah surplus perdagangan terbesar negara itu sejak 2007.
Karena surplus perdagangan komoditas yang signifikan, Indonesia dapat mencatat surplus neraca berjalan pertamanya https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2333221.aspx tahun ini, dengan PDB Sebagai perbandingan, bank sentral mengatakan menawarkan kisaran perkiraan surplus 0,3% hingga defisit 0,5%.
Analis mengatakan ini dapat membantu menopang rupee di tengah krisis moneter global. – Reuters
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters