September 19, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Indonesia dan Nikel: Menemukan Jalan Menuju Keberlanjutan melalui Implementasi ESG

Indonesia dan Nikel: Menemukan Jalan Menuju Keberlanjutan melalui Implementasi ESG

Nikel adalah komponen penting dalam industri global, yang membuat segala sesuatu mulai dari baja tahan karat hingga baterai mobil listrik. Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan bahwa permintaan nikel akan meningkat setidaknya 65% pada tahun 2030, seiring dengan peralihan global menuju kendaraan ramah lingkungan dan meningkatnya permintaan akan baterai yang dapat diisi ulang. Indonesia diharapkan menjadi produsen nikel terbesar di dunia. Kesepakatan investasi bernilai miliaran dolar telah dilakukan untuk mengembangkan pabrik pengolahan dan operasi penambangan guna memenuhi dua pertiga permintaan nikel global.

Namun, kebangkitan industri ini juga membawa tantangan besar dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG). Dalam lingkungan globalisasi di mana permasalahan ESG menjadi fokus utama investor, Indonesia memiliki posisi strategis untuk memastikan bahwa industri nikelnya tidak hanya tumbuh pesat, namun juga bertanggung jawab dan transparan.

Permasalahan lingkungan seperti kerusakan terumbu karang dan pencemaran air yang mempengaruhi penghidupan nelayan menyoroti pentingnya praktik pertambangan berkelanjutan. Kisah yang didokumentasikan BBC mengenai masyarakat Bajau di Sulawesi Tenggara, yang terancam oleh limbah nikel, menegaskan bahwa pembangunan industri harus berjalan seiring dengan perlindungan alam dan penghidupan masyarakat lokal.

Selain itu, permasalahan sosial seperti standar pekerjaan dan kesenjangan upah antara pekerja lokal dan asing, serta tingginya risiko keselamatan kerja, menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk reformasi dan penegakan hukum yang lebih efektif. Meningkatnya insiden fatal di tempat kerja menggarisbawahi perlunya perbaikan signifikan dalam standar keselamatan dan kesehatan.

Indonesia perlu merespons dengan cepat tidak hanya untuk memenuhi permintaan global akan baterai ramah lingkungan, namun juga untuk memastikan bahwa ekspansi yang dilakukan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan dan komunitas lokal. Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk tidak hanya menjadi produsen nikel besar namun juga pionir dalam praktik penambangan yang bertanggung jawab. Menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan kepatuhan terhadap standar-standar ESG sangat penting untuk memastikan kekayaan alam terlindungi dan masa depan yang adil dan sejahtera tercapai bagi semua pihak yang terlibat.

Mengabaikan isu-isu ESG bersifat luas dan berbahaya. Lingkungan, pengabaian dapat menyebabkan kerusakan ekosistem, polusi yang mengancam kesehatan dan perubahan iklim global. Secara sosial, komunitas lokal dapat mengalami konflik dan hilangnya mata pencaharian, sementara kondisi kerja yang tidak aman dan tidak adil dapat menimbulkan ketidakstabilan sosial. Dalam tata kelola, kepercayaan investor mungkin menurun, risiko hukum mungkin meningkat, dan akses ke pasar global mungkin terbatas.

READ  Akankah Indonesia memasuki balap luar angkasa?

Dari perspektif ekonomi, keengganan untuk merespons ESG dapat menurunkan nilai ekuitas dan reputasi perusahaan, membatasi akses terhadap modal investasi, dan meningkatkan biaya operasional. Di masa depan, perusahaan yang mengabaikan ESG berisiko kehilangan relevansinya karena mereka gagal mengikuti standar industri yang berfokus pada preferensi konsumen dan keberlanjutan.

Berfokus pada isu-isu LST bukan lagi sebuah pilihan, namun sebuah kebutuhan yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Langkah-langkah nyata untuk mengelola aspek lingkungan, sosial dan tata kelola membantu perusahaan tidak hanya menghindari risiko finansial dan reputasi, namun juga membuka jalan bagi inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan. Lebih jauh lagi, kinerja dalam isu-isu LST mencerminkan komitmen perusahaan terhadap investasi etis—tidak hanya dalam bidang lingkungan hidup, namun juga dalam menciptakan perekonomian inklusif. Hal ini memperkuat landasan perusahaan di kancah internasional, di mana keberlanjutan semakin dihargai oleh konsumen, investor, dan regulator.

Dalam konteks ini, penggunaan teknologi seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan Blockchain memberikan solusi cerdas untuk mengatasi dan memperbaiki permasalahan LST.

Ketertelusuran melalui blockchain

Penemuan dan keandalan mineral merupakan poin penting yang menentukan keberlangsungan industri pertambangan. Teknologi Blockchain, dengan kemampuannya yang terdesentralisasi, telah menjadi alat yang berharga untuk memastikan integritas dan transparansi di seluruh rantai pasokan mineral. Misalnya, perusahaan seperti De Beers, yang terkenal dengan perdagangan berliannya, telah menerapkan platform blockchain ‘Tracr’ untuk membantu melacak perjalanan berlian dari tambang hingga ke tangan konsumen. Melalui platform ini, setiap berlian diberi kode digital unik yang mengikutinya sepanjang perjalanan distribusinya, memastikan bahwa berlian yang dijual bebas konflik dan memenuhi standar etika tertinggi.

Contoh lainnya adalah penggunaan teknologi blockchain oleh perusahaan pertambangan BHP Billiton untuk melacak dan mencatat data selama proses ekstraksi bijih tembaga di Chili. Melalui blockchain, BHP memastikan bahwa semua pihak terkait, termasuk vendor dan pemegang saham, memiliki akses terhadap data yang konsisten dan tidak dapat diubah mengenai asal usul mineral.

READ  Indonesia Jakarta-Bandung HSR EMU Platform Pendidikan dan Pertukaran Budaya-Diterbitkan Xinhua

Negara-negara penghasil mineral besar seperti Chile dan Australia juga telah meluncurkan proyek percontohan untuk menerapkan blockchain dalam mengelola data pertambangan. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kepatuhan terhadap peraturan, sekaligus memastikan bahwa produk yang dibeli konsumen bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

Dengan penerapannya di dunia nyata, blockchain merevolusi tidak hanya cara industri pertambangan mengelola datanya, namun juga cara industri ini menunjukkan komitmennya terhadap praktik berkelanjutan dan transparan kepada dunia.

Pemantauan dan pengelolaan lingkungan dengan IoT & AI

Pemanfaatan Internet of Things (IoT) pada industri pertambangan memberikan dampak positif yang signifikan, terutama secara finansial. Dengan sensor yang dipasang di seluruh area penambangan, perusahaan dapat memperoleh data akurat secara real-time mengenai kondisi operasional tambang. Informasi mengenai kualitas udara, ketinggian air, dan aktivitas seismik memungkinkan perusahaan untuk melakukan intervensi dengan cepat sebelum terjadi kerusakan lebih lanjut, sehingga mengurangi biaya terkait perbaikan dan denda lingkungan.

Selain itu, dengan memantau lingkungan kerja secara real-time, IoT membantu mengurangi risiko kecelakaan kerja. Hal ini tidak hanya mengurangi potensi biaya kompensasi dan waktu henti operasional, namun juga meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Perusahaan yang menerapkan IoT ke dalam operasionalnya menunjukkan tanggung jawab mereka terhadap keselamatan pekerja, yang pada akhirnya memengaruhi reputasi dan kepercayaan investor dan konsumen.

Dari perspektif pemeliharaan peralatan, IoT menyediakan kemampuan prediktif yang memungkinkan organisasi melakukan pemeliharaan prediktif dibandingkan pemeliharaan reaktif. Ini berarti peralatan dapat diservis sebelum rusak, sehingga menyebabkan waktu henti yang mahal dan mengganggu produksi. Penghematan biaya ini berdampak langsung pada keuntungan perusahaan, meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya tak terduga.

Secara lebih luas, mengurangi dampak lingkungan berarti perusahaan pertambangan dapat menghindari biaya jangka panjang yang terkait dengan rehabilitasi lingkungan dan tanggung jawab hukum. Hal ini tidak hanya menghemat biaya dalam jangka pendek namun juga membantu memastikan keberlanjutan operasi dalam jangka panjang yang sangat penting bagi kesehatan keuangan perusahaan.

READ  Indonesia mempromosikan penggunaan bus listrik

Secara keseluruhan, IoT menawarkan peluang bagi perusahaan pertambangan untuk menjadi lebih adaptif, responsif, dan efisien – mengurangi biaya operasional, meningkatkan keselamatan, dan pada akhirnya meningkatkan margin keuntungan. Berinvestasi pada teknologi IoT merupakan langkah strategis yang menunjukkan komitmen perusahaan terhadap inovasi dan keberlanjutan, memberikan nilai tambah yang dapat menjadi keunggulan kompetitif di pasar global.

Di tengah dinamika pasar global yang semakin menekankan pentingnya keberlanjutan, Indonesia perlu mengambil langkah berani untuk memastikan industri nikel tumbuh sejalan dengan nilai-nilai ESG. Adopsi teknologi Blockchain, IoT dan AI tidak hanya sekedar inovasi teknologi, namun juga merupakan wujud nyata komitmen Indonesia terhadap pembangunan yang bertanggung jawab. Perubahan ini menjanjikan manfaat jangka panjang tidak hanya secara ekonomi, namun juga menjaga keharmonisan lingkungan dan sosial. Hal ini juga akan sangat relevan dengan target emisi nol bersih Indonesia pada tahun 2060.

Peluang para pemangku kepentingan untuk berkontribusi terhadap kemajuan industri nikel Indonesia sangat besar. Regulator seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memainkan peran penting dalam membangun kerangka kerja yang memungkinkan operasi pertambangan beroperasi dengan standar tinggi . Asosiasi Pertambangan Indonesia (API), Asosiasi Pertambangan Nikel Indonesia (APNI) dan organisasi terkait lainnya berperan penting dalam menyelaraskan industri ini menuju praktik yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Dukungan investor dan komunitas global tidak hanya akan mempercepat pencapaian keberlanjutan di sektor nikel tetapi juga membantu mendorong kesejahteraan ekonomi dan sosial. Investasi bijak dan kepercayaan yang dilakukan saat ini adalah investasi untuk masa depan—memberikan manfaat finansial yang dipadukan dengan kesejahteraan sosial dan perlindungan lingkungan. Mari kita membangun masa depan industri nikel yang bukan hanya soal keuntungan, namun juga integritas dan keberlanjutan.