JAKARTA, 27 Feb (Bernama): Indonesia perkuat kerja sama dengan Jepang di bidang kendaraan listrik (EV), bahan bakar netral karbon, dan biofuel untuk mengembangkan industri otomotifnya.
Upaya saat ini juga sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga hampir 32 persen pada tahun 2030, menurut laporan Kementerian Perindustrian Indonesia.
“Sebagai salah satu negara teratas dalam industri otomotif dunia, kami yakin kerja sama dengan Jepang akan mendukung upaya kami mencapai netralitas karbon,” kata Taufiek Bawazier, direktur permesinan dan elektronik di kementerian.
Taufiek membagikan gambaran industri otomotif tanah air, tujuan pengembangan EV dan sektor baterai selama Dialog Otomotif Indonesia-Jepang ke-4 yang diadakan di sini baru-baru ini.
Perwakilan dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) dan pembuat mobil Jepang berpartisipasi dalam dialog tersebut.
Enomoto Masato, ketua Kelompok Pakar Asia Asosiasi Manufaktur Otomotif Jepang, mengusulkan rencana ‘pendekatan multi-jalur’ untuk mencapai ‘emisi nol’ di Indonesia.
Data ASEAN Automotive Federation (AAF) menunjukkan penjualan mobil Indonesia mencapai 1.048.000 unit pada 2022 dari 887.202 unit pada 2021.
Dari sisi produksi mobil, negara ini mencatat pertumbuhan 31 persen menjadi 1.470.146 unit pada 2021 dari 1.121.967 unit. – Bernama
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters