Indonesia menargetkan 4.000 restoran Indonesia dan $2 miliar dari ekspor rempah-rempah dan jamu pada tahun 2024.
Indonesia saat ini sedang mengintensifkan upaya periklanan dan pemasaran untuk produk penyedap atau makanan olahan dan rempah-rempah melalui proyek “Indonesia Spice Up the World”, kata Menteri Perindustrian Agus Kumiwang Kartasasmita dalam sebuah pernyataan, Senin.
“Indonesia dikenal luas sebagai negara tropis dengan tanah yang subur, sehingga menjadi tempat yang ideal untuk menanam rempah-rempah.
“Kami memiliki berbagai rempah-rempah dan makanan khas dengan rasa otentik. Proyek ini merupakan salah satu upaya kami untuk memperluas pasar rempah-rempah kami secara global, ”kata menteri.
Nilai ekspor rempah dan jamu olahan dan segar Indonesia mencapai US$1,02 miliar pada 2020, naik 24,3 persen dari tahun sebelumnya, menurut data Kementerian Perdagangan.
Amerika Serikat telah menjadi pasar terbesar untuk penjualan rempah-rempah dan kuliner Indonesia, dengan nilai 20 hingga 25 persen.
Menteri mengatakan total ada 1.177 restoran Indonesia di seluruh dunia dan ini tidak cukup untuk mendongkrak popularitas industri kuliner tanah air.
(Xinhua/NAN)
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters