November 18, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Indonesia berjanji untuk mengurangi emisi karbon yang lebih ambisius

Indonesia berjanji untuk mengurangi emisi karbon yang lebih ambisius

Indonesia adalah salah satu penghasil karbon terbesar di dunia, dengan sebagian besar polusinya berasal dari pembukaan hutan dan lahan gambut.

Pemerintah telah menetapkan target baru pengurangan emisi sebesar 31,89% pada tahun 2030, atau 43,2% dengan dukungan internasional. Ini lebih ambisius daripada janji Perjanjian Paris untuk mengurangi emisi sebesar 29% atau 41% dengan bantuan internasional. , kata Kepala Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.

Target datang menjelang konferensi iklim PBB bulan depan di Mesir, yang dikenal sebagai COP27, dan Indonesia bersiap untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin G20 pada pertengahan November di pulau Bali.

“Indonesia memiliki komitmen untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih awal, dan target itu tidak boleh meleset,” kata Airlanga dalam sebuah pernyataan.

Menteri tidak menjelaskan bagaimana Indonesia akan mencoba memenuhi target iklim baru, tetapi menggarisbawahi langkah-langkah yang diambil dalam beberapa tahun terakhir untuk membantu mengembangkan industri kendaraan listrik dan membuat skema perdagangan karbon.

Diserahkan ke PBB September 23 Dalam dokumen tersebut, Indonesia mengatakan akan mengurangi emisi melalui, antara lain, “penggunaan lahan yang efisien, perencanaan tata ruang, promosi energi bersih dan pengelolaan hutan lestari”.

Beberapa langkah untuk mengurangi polusinya antara lain menghapus secara bertahap pembangkit listrik tenaga batu bara, menghentikan penerbitan izin pembukaan hutan primer, dan penanaman kembali bakau di sepanjang garis pantai nusantara.

Namun, itu juga menghadapi kemunduran. Rencana untuk memperkenalkan pajak karbon April ini telah tertunda oleh kenaikan harga energi global.

Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) mengatakan dalam sebuah laporan pekan lalu bahwa Indonesia perlu menginvestasikan $332 miliar dalam teknologi konversi energi dan $80 miliar dalam pembangunan infrastruktur jaringan pada tahun 2030.

READ  PBN Airlines Indonesia bersiap untuk mengoperasikan 737 tambahan

(Laporan Stefano Sulaiman; Penyuntingan Gayatri Suryo dan Martin Petty)