November 23, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Indonesia berhasil mengatasi inflasi: Menteri Hartardo

Indonesia berhasil mengatasi inflasi: Menteri Hartardo

JAKARTA (Antara) – Indonesia mampu menangani inflasi domestik lebih baik dibandingkan negara lain, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartardo.

“Tantangan dunia tidak berhenti di sini: Kita memasuki badai sempurna 5C. 5C adalah pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Berikutnya adalah konflik di Ukraina dan Rusia yang berdampak pada Indonesia,” katanya. Universitas Belita Harappan (UPH) melakukan upacara pada hari Jumat.

Tantangan selanjutnya adalah perubahan iklim, kemudian komoditas atau kenaikan harga komoditas dan energi, serta kenaikan biaya hidup, katanya. Sementara inflasi di AS telah mencapai 8,5 persen, inflasi di negara-negara Eropa telah melampaui 9 persen. Sementara inflasi di Singapura sudah mencapai 9 persen.

“Nah, di Indonesia inflasi masih 4,9 persen hingga Juni 2022. Indonesia berhasil mengatasi inflasi, ditopang anggaran pemerintah dalam APBN,” jelasnya.

Untuk 2022, anggaran subsidi BBM ditetapkan Rp 502 triliun, dan anggaran penanganan Covid-19 ditetapkan Rp 600 triliun hingga Rp 900 triliun per tahun, katanya.

Menteri Hartardo menambahkan, dalam 10 tahun ke depan, Indonesia akan menuai bonus demografi. Indonesia akan menikmati bonus populasi hingga 2035.

“Sejarah kita mencatat bahwa pendapatan per kapita Indonesia adalah 2 ribu dolar AS, sekarang menjadi 4 ribu dolar AS. Dalam beberapa tahun ke depan, kita harus meninggalkan kategori kelas menengah dengan meningkatkan pendapatan per kapita. Ini tantangan untukmu, para siswa,” katanya.

Menurut Hartardo, salah satu inisiatif yang bisa dilakukan untuk mengubah keadaan adalah transformasi digital. Ia juga mengatakan bahwa mahasiswa berperan penting dalam transformasi digital.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Blatt mengatakan Indonesia masih perlu bekerja keras untuk mewujudkan sebuah perubahan. Mahasiswa harus menjadi yang terdepan dalam pemulihan dan kepemimpinan digital Indonesia.

READ  J&T Express Indonesia Bidik IPO dari AS ke Hong Kong

“Kami ingin menjadikan Indonesia sebagai digital hub untuk Asia Tenggara dan Asia. Untuk itu, saya berpesan kepada mahasiswa untuk selalu fokus bekerja dengan pikiran jernih dan dilandasi nilai-nilai kasih sayang. Saya berharap dan yakin akan persatuan semua. Bangsa ini bisa memimpin Indonesia bahkan dunia agar lebih cepat pulih dan bangkit lebih kuat,” kata Menkeu.

Berita Terkait: Daerah bisa menggunakan dana darurat Rp14 triliun untuk melawan inflasi
Berita Terkait: BI melihat inflasi inti di 4,15% karena harga bahan bakar
Berita Terkait: Potensi Inflasi 4,8% pada 2022: Menteri Hartardo