JAKARTA, 20 Februari (Reuters) – Indonesia berharap untuk membawa anggarannya ke defisit fiskal yang sempit tahun depan karena pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan meningkat, kata pejabat senior pada hari Senin, karena Presiden Joko Widodo bertujuan untuk menyelesaikan sisa proyek infrastrukturnya.
Indonesia akan membukukan defisit fiskal sebesar 464,3 triliun rupiah ($30,64 miliar) pada tahun 2022, atau 2,38% dari PDB, berdasarkan data yang tidak diaudit, kata pemerintah bulan lalu.
Diperkirakan defisit fiskal sebesar 2,84% dari PDB pada tahun 2023 dan menurut Menteri Keuangan Shri Mulyani Indravati, defisit anggaran negara pada tahun 2024 akan berada di antara 2,16% dan 2,64% dari PDB.
Menyikapi rencana belanja APBN tahun depan, Shri Mulyani mengatakan tantangan pertumbuhan ekonomi 2024 antara lain menjaga kepercayaan konsumen dan menjaga momentum investasi tetap kuat, serta mengantisipasi gangguan ekspor terkait isu geopolitik.
Pembaruan Terbaru
Lihat 2 cerita lainnya
“Tahun depan anggaran akan dipertahankan. Di satu sisi, penerimaan negara akan tumbuh dengan tarif pajak yang terus meningkat dan belanja anggaran akan dijaga dengan disiplin dan sejalan dengan agenda nasional,” katanya.
Secara terpisah, ekonomi Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 5,3% menjadi 5,7% pada tahun 2024, Sekretaris Kementerian Kohesi Ekonomi Suciwijono Mokiarso mengatakan kepada Reuters pada hari Senin.
Sumber pertumbuhan itu adalah investasi dan konsumsi rumah tangga, yang menyumbang lebih dari separuh PDB Indonesia, katanya.
Sumber lainnya adalah transisi energi, pembangunan ibu kota baru, dan kebijakan hilirisasi sumber daya alam, tambahnya.
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara akan tumbuh 5,31% pada tahun 2022, data resmi menunjukkan awal bulan ini, tingkat pertumbuhan tahunan terbaiknya sejak 2013.
Konsumsi rumah tangga meningkat tahun lalu, didukung oleh pengeluaran terkait perjalanan karena pembatasan pandemi mereda.
Pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% pada tahun 2023. Itu juga memberikan perkiraan awal untuk inflasi 1,5% hingga 3,5% pada tahun 2024, tambah Sucivijono.
($1 = 15.155.0000 rupiah)
Dilaporkan oleh Stefano Suleiman dan Stanley Vidianto; Diedit oleh Ed Davies dan Martin Petty
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters