Indonesia akan meninjau upah minimum dan peraturan tenaga kerja lainnya, kantor presiden mengatakan Selasa, setelah serikat pekerja menggelar protes nasional terhadap kenaikan harga bensin baru-baru ini yang mereka katakan telah terjadi meskipun pendapatan stagnan.
Presiden Joko Widodo telah menaikkan harga bahan bakar bersubsidi sebesar 30% di ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memicu protes oleh pekerja dan mahasiswa di seluruh negeri untuk mengendalikan anggaran subsidi energi bergulir.
Kenaikan harga BBM diperkirakan akan mempercepat inflasi yang telah mencapai level tertingginya sejak 2015 akibat kenaikan harga pangan.
Menurut pernyataan istana, Kepala Kantor Presiden Heru Budi Hardono bertemu dengan para pekerja yang melakukan protes di Istana Kepresidenan di Jakarta Pusat pada hari Senin untuk membahas tuntutan mereka.
Pekerja menuntut perubahan dalam formula yang digunakan pemerintah untuk menentukan kenaikan tahunan upah minimum dan perubahan undang-undang penciptaan lapangan kerja yang kontroversial, kata Heru dalam sebuah pernyataan, mencatat bahwa serikat pekerja sebagian besar menyukai undang-undang kontroversial yang disahkan pada tahun 2020. -Bisnis.
Tuntutan buruh akan dipertimbangkan oleh petugas pada Selasa, kata Heru.
Dengan pertumbuhan dan inflasi yang masih dipengaruhi oleh pandemi pada tahun 2021, media melaporkan bahwa upah minimum di negara berpenduduk 270 juta orang itu naik rata-rata hanya 1,09% pada tahun 2022.
Sekretaris Jenderal Serikat Buruh, Hermando Ahmed, mengatakan dalam sebuah pernyataan istana bahwa kenaikan harga bahan bakar akan berdampak pada harga komoditas penting lainnya.
KSPSI tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.
KSPI, kelompok buruh lain yang mengorganisir aksi unjuk rasa, mengatakan pemogokan akan berlanjut sampai pemerintah membatalkan kenaikan harga bahan bakar, kata presidennya Syed Iqbal kepada Reuters, Selasa.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters