JAKARTA: Indonesia berencana menaikkan kandungan bahan bakar nabati dalam biodiesel dari 30 persen menjadi 35 persen mulai 20 Juli, kata pejabat senior Kementerian Energi Dadan Gustana, Jumat malam (8 Juli). .
Produsen minyak sawit terbesar di dunia sedang berjuang untuk mengurangi persediaan minyak sawit setelah larangan ekspor selama tiga minggu yang bertujuan untuk membatasi harga minyak goreng domestik.
Tingginya stok telah membebani harga kurma, yang menuai kritik dari petani di puncak musim panen.
Dadan mengatakan kenaikan tersebut akan menciptakan tambahan permintaan bahan bakar minyak sawit sebesar 727.804 KL tahun ini, sehingga konsumsi setahun penuh menjadi 10,88 juta KL. Konsumsinya hingga Juli diperkirakan mencapai 5,78 juta KL.
Kementerian juga akan memulai uji jalan untuk bahan bakar B40.
“Sambil menunggu hasil uji jalan B40, pemerintah akan menerapkan B35,” kata Dadan dalam sebuah pernyataan.
Menteri Senior Kabinet Luhut Bandjaitan pekan ini memperkirakan penerapan B40 di Indonesia akan menyerap tambahan 2,5 juta ton minyak sawit.
Inisiatif lain yang sedang dipertimbangkan pihak berwenang untuk mengurangi persediaan termasuk mengurangi bea ekspor minyak sawit untuk mendorong ekspor.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters