iFarm mengumumkan kolaborasi dengan komunitas Nuuanu yang bertujuan untuk membangun pertanian vertikal berteknologi tinggi dalam gaya eko-arsitektur di Nuuanu, sebuah kota inovatif di Bali, Indonesia.
Pertanian vertikal akan memiliki luas beberapa meter persegi dan diharapkan menghasilkan sekitar 2,5 ton sayuran dan sayuran hijau berkualitas tinggi setiap bulan. Pengunjung akan memiliki kesempatan untuk belajar tentang pertanian vertikal berteknologi tinggi, melihat tanaman ditanam, dan bahkan membelinya langsung. Produk akan ditawarkan untuk dijual lebih lanjut di toko bahan makanan lokal. Peternakan akan diluncurkan pada Q4 2023.
Proyek ini bertujuan untuk memastikan pasokan produk Nu’anu dengan kualitas terbaik sepanjang tahun dan menciptakan model pertanian regeneratif untuk masa depan kota yang berkelanjutan. iFarm AgTech dengan senang hati berkolaborasi dengan penduduk Nuanu, komunitas berbasis nilai yang berkomitmen untuk memfasilitasi perubahan dalam skala global.
Ini mencakup sembilan area regenerasi untuk penghuni dan tamu, termasuk zona untuk pendidikan, area pemukiman, kreasi bersama, kesehatan dan kesejahteraan, serta produksi makanan regeneratif. Pameran AgTech yang berkelanjutan, kebun komunitas, dan pertanian vertikal multi-fungsi berteknologi tinggi yang dibangun dengan teknologi iFarm akan berlokasi di area Taman Ajaib Nu’anu’a.
Peternakan otomatis akan dirancang dengan gaya eko-arsitektur biometrik dan akan menjadi salah satu simbol komitmen kota terhadap keberlanjutan, regenerasi lingkungan, dan ketahanan pangan.
Tersebar di lahan tepi pantai utama seluas 44 hektar, NUANU adalah destinasi baru di Bali. positif.
Untuk informasi lebih lanjut:
iFarm
[email protected]
www.ifarm.fi
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters