ST Engineering iDirect, pemimpin dalam komunikasi satelit, untuk perluasan tahap kedua jaringan satelit Satria-1 di Indonesia, setelah keberhasilan penyelesaian tahap pertama, akan memungkinkan integrasi infrastruktur hub generasi berikutnya dari ST Engineering iDirect. seluruh kepulauan Indonesia.
Teknologi canggih ST Engineering iDirect, dikombinasikan dengan kolaborasi yang lancar dan penerapan yang cepat dengan mitra lokal PT Bis Data Indonesia (Bignet), merupakan faktor penting dalam mempertahankan perannya yang berkelanjutan dalam inisiatif nasional Indonesia untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi ke daerah-daerah yang kurang terlayani.
Perluasan tahap kedua akan mengerahkan tambahan kapasitas 26Gbps melalui gateway baru di Dimika, Manokwari dan Jayapura. Jaringan satelit yang ditingkatkan ini akan memberikan akses yang lebih besar terhadap layanan-layanan penting seperti pendidikan dan kesehatan, yang berdampak pada sekitar 150.000 pusat layanan publik, termasuk 93.900 sekolah dan 3.700 pusat kesehatan.
Ini merupakan tahap pertama di mana platform Dialog iDirect milik ST Engineering, bersama dengan infrastruktur DCR/DBR generasi mendatang yang canggih, telah dikerahkan untuk menyediakan konektivitas yang kuat dan terukur bagi sekitar 45 juta masyarakat Indonesia yang sebelumnya tidak memiliki akses Internet. Platform Dialog dirancang untuk mengatasi kesenjangan konektivitas saat ini dan mendukung tuntutan transformasi infrastruktur digital yang semakin meningkat di Indonesia.
John Arnold, Wakil Presiden Regional Penjualan Asia di ST Engineering iDirect mengatakan, “Komitmen kami untuk mendukung tujuan konektivitas Indonesia ditunjukkan dengan penerapan cepat gerbang pertama Satria-1. Memanfaatkan teknologi kami yang telah terbukti dan platform yang tahan masa depan untuk memastikan bahkan sebagian besar daerah terpencil di negara ini telah terhubung dengan layanan-layanan penting.” Proyek ini menjadi landasan dan kami bangga menjadi yang terdepan dalam upaya ambisius Indonesia untuk menjembatani kesenjangan digital saat ini dan di masa depan, melalui kolaborasi kami dengan PT Bis Data Indonesia.
Nicolas Tannady, CEO PT Bis Data Indonesia, menyoroti pentingnya teknologi canggih dalam keberhasilan proyek tersebut. Kami percaya bahwa kemampuan yang memainkan peran penting dalam mencapai tujuan konektivitas Indonesia akan menjadikan momentum ini sebagai fase kedua dan semakin memposisikan Indonesia untuk komunikasi satelit di masa depan.
Satelit Satria-1, dengan kapasitas 150Gbps pada tahun 2023, merupakan salah satu satelit terbesar di Asia dan sangat penting bagi misi Indonesia untuk menutup kesenjangan digital. Dengan jadwal penerapan yang agresif yang ditetapkan oleh pemerintah, infrastruktur ST Engineering iDirect memberikan fleksibilitas, skalabilitas, dan kinerja yang diperlukan untuk mendukung beragam kebutuhan konektivitas di seluruh negeri.
Hal ini juga meletakkan dasar bagi migrasi ke masa depan ke Intuition, sistem bumi generasi mendatang yang berbasis standar dan cloud-native milik ST Engineering iDirect, memastikan solusi masa depan yang dapat memenuhi kebutuhan layanan satelit di Indonesia yang terus meningkat.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters