Radhiya Indra (Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Jumat, 3 September 2021
“How We Can Do Better” adalah paragraf baru yang terlihat di berbagai bidang dan bagaimana bidang tersebut berkembang. Dalam angsuran ini, kita akan mengeksplorasi kritik film di Indonesia.
“Saya harap pembicaraan ini tidak menjadi racun dan negatif,” kata Joko Anwar, salah satu sineas terkemuka di Indonesia. 20. Generasi itu tampaknya perlu; Negara ini membutuhkan obat alternatif untuk konflik baru-baru ini antara pembuat film, kritikus dan penonton bioskop.
Bentrokan tersebut berawal dari sambutan buruk terhadap film terbaru sineas Domby yang telah menjadi dokter dan musisi. Selesai (Selesai), yang dilarang oleh publik (ratingnya di basis data film IMDb adalah 4,6 dari 10 …
Baca cerita lengkapnya
Berlangganan sekarang
IDR mulai dari 55.000 / bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- E-posting surat kabar digital harian
- Tidak ada iklan, tidak ada batasan
- Akses khusus ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters