Gunung Merapi di Indonesia, salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, meletus pada 17 Maret dan terus memuntahkan abu panas dan material vulkanik lainnya pada 18 Maret 2023.
Rekaman lava yang mengalir keluar dari kawah dan kolom awan panas yang menjulang tinggi naik ke udara pada ketinggian 1.300 meter ditangkap pada Jumat malam oleh Observatorium Gunung Api Merabi yang dikelola pemerintah.
Gunung berapi terus memuntahkan abu panas dan lahar panas terlihat pada hari Sabtu.
“Warga harus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari letusan Merapi dan mewaspadai risiko lumpur vulkanik, terutama saat hujan turun di sekitar Merapi,” kata Lembaga Vulkanologi Tanah Air dalam sebuah pernyataan, Sabtu.
Merapi juga meletus minggu lalu, mengirimkan material vulkanik 9.600 kaki (3.000 meter) dari puncak.
Hujan abu vulkanik menyelimuti setidaknya delapan desa di dekat gunung berapi setelah letusan pekan lalu.
Ahli vulkanologi mengatakan pekan lalu bahwa gunung berapi tersebut mengalami fase paling aktif sejak 2021.
Merabi berada pada tingkat siaga tertinggi kedua sejak 2020 menyusul peningkatan aktivitas gunung berapi dan pihak berwenang menetapkan zona terbatas tujuh kilometer dari puncak.
Letusan besar gunung berapi terakhir pada tahun 2010 menewaskan lebih dari 300 orang dan memaksa evakuasi 280.000 penduduk.
Itu adalah letusan Merapi yang paling kuat sejak tahun 1930, ketika sekitar 1.300 orang tewas. Sebuah ledakan pada tahun 1994 menewaskan 60 orang.
Ini adalah artikel gratis terakhir Anda.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters