November 25, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

GoTo Indonesia mengatakan kerugian meningkat tiga kali lipat pada kuartal pertama sejak go public

GoTo Indonesia mengatakan kerugian meningkat tiga kali lipat pada kuartal pertama sejak go public

GoTo merilis angka kuartal pertama yang sangat dinanti, yang memperdalam kerugiannya karena penjualan meningkat.

Perusahaan Right-Hailing dan e-Commerce Dikatakan pada hari Senin Total pendapatannya untuk kuartal pertama naik menjadi 5,2 triliun rupee ($356 juta), naik 53% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Namun GoTo mengatakan kerugiannya meningkat dari Rp 1,95 triliun menjadi Rp 6,61 triliun pada tahun lalu. Ini adalah pertama kalinya GoTo merilis angka keuangannya setelah $1,1 miliar IPO Pada bulan April.

Andre Soelistyo, CEO GoTo Group, mengatakan absennya Tokopedia (merger Gojek-Tokopedia berakhir pada Mei) di angka kuartal I tahun 2021 merupakan peningkatan kerugian yang cukup tajam. Perusahaan ingin terus fokus pada integrasi ekosistem untuk meningkatkan pertumbuhan, monetisasi, dan kinerja.

“Dengan memperdalam integrasi bisnis kami, kami telah mampu meningkatkan kinerja operasional, menciptakan berbagai peluang lintas platform dan berinvestasi dalam pertumbuhan dan profitabilitas GoTo di masa depan,” kata Soelistyo dalam sebuah pernyataan.

Saat ini, tag rate GoTo sedikit meningkat dari 3,5% menjadi 3,7%, berkat monetisasi yang lebih baik di segmen e-commerce dan on-demand. Namun, Grup Laut memiliki rasio tag yang jauh lebih rendah daripada rekan-rekannya di wilayah tersebut, seperti Shoby. 7.5%.

GoTo juga merilis angka setahun penuh pada hari Senin, dengan kerugian tahunan naik menjadi 21,4 triliun rupee, 55% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Total pendapatannya naik 43,5% menjadi Rp 17 triliun.

Layanan demand menjadi sumber pendapatan terbesar GoTo dengan kontribusi Rp 10,3 triliun, disusul e-commerce senilai Rp 6,23 triliun. GoTo menargetkan total pendapatan Rp 5,3-5,6 triliun pada kuartal berikutnya. Perusahaan mengatakan akan merilis ikhtisar tahunan penuh selama panggilan pendapatan kuartal kedua.

“Kami akan menuai manfaat signifikan dari integrasi lebih lanjut Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial serta berinvestasi dalam integrasi lintas platform mulai Mei 2021,” kata CFO GoTo Jackie Low.

READ  Visa pengembara digital Indonesia yang baru sekarang memungkinkan para pelancong untuk hidup bebas pajak