Dallas – Garuda Indonesia (GA) yang berbasis di Jakarta akan meningkatkan frekuensi penerbangan domestik di 16 rute domestik di seluruh Tanah Air untuk merangsang arus pariwisata. suhuOh Jadwal penerbangan yang ditingkatkan tersebut kabarnya akan beroperasi pada April hingga Agustus 2024.
Maskapai ini akan mengoperasikan frekuensi tambahan pada penerbangan dari ibu kota negara, Jakarta (CGK). GA akan menambah penerbangan ke Palembang (PLM) dari 24 menjadi 32 per minggu; Yogyakarta (YIA) 28 hingga 35 penerbangan per minggu; Pontianak (PNK) 13 hingga 19 penerbangan per minggu; Batam (BTH) 14 hingga 21 penerbangan per minggu; Pekanbaru (PKU) 14 hingga 21 penerbangan per minggu); Padang (PDG) 14 hingga 19 penerbangan per minggu; Semarang (SRG) 21 hingga 26 penerbangan per minggu; Balikpapan (BPN) 14 hingga 19 penerbangan per minggu); Penerbangan mingguan Makassar (UPG) dari tanggal 17 hingga 21; dan Banda Aceh (BTJ) dari tanggal 14 menjadi 15.
Jakarta ke Bangalpinong (PGK) akan ditawarkan dengan frekuensi tinggi 7 hingga 9 penerbangan per minggu; Tanjong Penang (TNJ) 6 hingga 7 penerbangan per minggu; Malang (MLG) 4 hingga 7 penerbangan per minggu; Lombok (LOP) 12 hingga 16 penerbangan per minggu. Maskapai ini akan menambah penerbangan antara Denpasar (TPS) dan Labuan Bajo (LPJ) dari 1 menjadi 3 penerbangan per minggu, serta antara Makassar (UPG) dan Korandalo (GTO) dari 5 menjadi 7 penerbangan per minggu.
Garuda Airlines terus meningkatkan layanannya dengan memperluas jadwal penerbangan dan membuka rute baru. Maskapai ini akan meluncurkan layanan antara Jakarta dan Doha (DOH) yang akan beroperasi tujuh kali seminggu mulai 4 April. Pihaknya juga akan meluncurkan penerbangan rute Makassar (UPG) dan Manado (MDC) yang beroperasi dua kali dalam seminggu. 3 Mei.
Promosi pariwisata
Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia, meyakini penambahan frekuensi tersebut akan menarik wisatawan ke berbagai destinasi di Pulau Dewata. Hal ini terutama bertujuan untuk menarik wisatawan asing ke destinasi-destinasi terpencil di Indonesia.
Setiaputra mengatakan peningkatan frekuensi penerbangan akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional melalui peningkatan jangkauan pariwisata. Ia mengatakan, “Peningkatan frekuensi penerbangan menjadi salah satu pendorong tren perjalanan masyarakat, di tengah kepercayaan terhadap pertumbuhan industri pariwisata global,” kata Irfan dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Jumat, 1 Maret 2024.
Gambar Unggulan: PK-GIJ Garuda Indonesia (Ayo Pakai Masker Livery) Boeing B777-300ER WIMM KNO | Foto: Wilbert Dana/Airways
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters