Kurang dari sebulan setelah maskapai milik negara Garuda Indonesia mengisyaratkan rencana tersebut Fokus pada pasar domestiknyaMaskapai ini dengan hati-hati berusaha untuk kembali ke panggung dunia dengan peluncuran kembali penerbangan Melbourne-Jakarta pada bulan November.
Awalnya penerbangan sekali seminggu dari 23 November, berangkat dari Jakarta pada hari Rabu dan kembali dari Melbourne pada hari Kamis, jadwalnya berubah menjadi dua kali seminggu mulai 3 Desember.
GA716 berangkat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta pada pukul 21:00 waktu setempat dan tiba di Bandara Tullamarine Melbourne pada pukul 07:35 keesokan harinya.
Sekembalinya, GA717 lepas landas dari Melbourne pada pukul 09:10, dengan pendaratan di Jakarta pada pukul 12:15, menyisakan cukup waktu untuk menghubungkan penerbangan ke tujuan lain dalam jaringan Garuda.
Sebelum penerbangan Melbourne, penumpang Kelas Bisnis, anggota GarudaMiles Gold dan Platinum, serta yang setara dengan SkyTeam Elite Plus akan memiliki akses ke Marhaba Lounge, karena baik Garuda maupun SkyTeam tidak mengoperasikan fasilitas mereka sendiri di ibu kota Victoria.
Anggota SkyTeam akan menggunakan Airbus A330 jarak jauhnya di jalur Melbourne yang diperbarui. 36 kursi kelas bisnis berbaring datar Diatur dalam tata letak 1-2-1 yang ramah penumpang, dengan monitor 16″.
Garuda Indonesia saat ini hanya melayani beberapa rute internasional, termasuk penerbangan dua kali seminggu dari Sydney ke Jakarta – Rabu dan Sabtu – dan penerbangan langsung ke Bali.
Awal tahun ini, Garuda Indonesia menjalin kemitraan strategis dengan maskapai Teluk Emirates, yang memungkinkan pelanggannya mengakses beberapa pelabuhan tambahan di seluruh Eropa dan Timur Tengah.
Presiden dan CEO Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, “Pembukaan kembali layanan Melbourne merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia untuk meningkatkan laju pemulihan ekonomi nasional, khususnya melalui sektor pariwisata.”
Dengan memposisikan Jakarta sebagai hub, rute ini tidak hanya mengakomodasi permintaan koneksi yang beragam di seluruh nusantara, tetapi juga menyediakan koneksi tanpa batas ke tujuan populer Indonesia lainnya seperti Denpasar, Yogyakarta, Lombok, Kulanamu, dan Surabaya.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters