Ringkasan
Freeport Indonesia memprediksi smelter pengayaan tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE di Gresik, Jawa Timur, dapat menghasilkan pendapatan pemerintah senilai US$ 80 miliar pada 2041, seiring dengan berakhirnya Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pada tahun itu. Tony Venus, Managing Director Freeport Indonesia, mengatakan perkiraan tersebut didukung oleh momentum pergeseran Energi Terbarukan (EBT) yang akan mendongkrak harga tembaga hingga pertengahan 2022. Tony memperkirakan harga tembaga akan lebih tinggi dan menjadi norma baru.
“Saat ini harga tembaga sangat tinggi, bukan karena supercycle, tapi karena tingginya permintaan kendaraan listrik dan EBT. Dolar AS turun, sedangkan harga nikel naik, disusul harga emas dan timah,” jelasnya terakhir Selasa.
Karena harga tembaga diperkirakan akan lebih tinggi, Steel di Crescendo akan mampu membayar semua obligasi global yang diterbitkan dan diterbitkan oleh Freeport Indonesia. “Tahun ini diperkirakan kita bisa membayarkan dividen US$ 1,4 miliar ke MIND ID dan dividen US$ 1 miliar dari tahun 2041 hingga 2041 tahun depan. [Joko Widodo],” dia berkata.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters