SINGAPURA, 1 Agustus (Reuters) – Dana ekuitas swasta Falcon House Partners sedang mempertimbangkan untuk menjual saham pengendalinya di Mount Scopus, yang memiliki jaringan toko roti bergaya Eropa terbesar di Indonesia. Dia mengatakan mengetahui masalah ini secara langsung.
Dana yang berfokus pada Asia Tenggara yang berkantor pusat di Singapura sedang berbicara dengan seorang penasihat tentang kemungkinan penjualan, menurut dua orang, yang menolak disebutkan namanya karena masalah ini bersifat pribadi.
Falcon berinvestasi di toko roti The Harvest dengan jumlah yang tidak diungkapkan pada tahun 2017, menurut data CB Insights.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Pendiri Harvest Lal de Silva memegang saham minoritas, kata orang-orang.
Dana tersebut lebih memilih untuk berinvestasi di perusahaan dengan nilai perusahaan antara $ 50 juta dan $ 150 juta, situs webnya menunjukkan.
PT Mount Scopus Indonesia memiliki rantai kecil kue dan kue kering, Almondtree, di situs webnya.
Falcon dan Harvest tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Potensi aksi jual datang karena Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, melihat pemulihan konsumsi, investasi dan ekspor setelah pelonggaran pembatasan virus corona.
Produk domestik brutonya tumbuh untuk kuartal keempat berturut-turut pada kuartal Januari-Maret, naik 5% karena pemulihan yang kuat dalam aktivitas ekonomi dan pengeluaran.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan menjadi 5% tahun ini, Febrio Kacaribu, kepala kantor keuangan kementerian keuangan, mengatakan pada bulan Mei.
PDB naik 3,69% pada tahun 2021, dibandingkan dengan kontraksi 2,07% pada tahun sebelumnya.
Didirikan pada tahun 2004, The Harvest milik Gunung Scopus memiliki lebih dari 91 toko di Indonesia, termasuk ibu kota Jakarta dan pulau liburan Bali, menurut situs webnya.
The Harvest membuat dan menjual kue kering mulai dari croissant hingga kue lapis tradisional setempat.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Pernyataan Yandoltra Nui; Diedit oleh Sumeet Chatterjee dan Jason Neely
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters