November 23, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Eni sedang memperluas proyek pengembangan migas di Indonesia

Eni sedang memperluas proyek pengembangan migas di Indonesia

Eni ada di sana diterima Persetujuan otoritas Indonesia terhadap rencana pengembangan lapangan (POD) Keng North (North Kanal BSC) dan Kehem (Rabak BSC), yang bertujuan untuk menciptakan pusat produksi baru di Cekungan Kudei, yang dikenal sebagai Northern Hub.

Pihak berwenang Indonesia telah menyetujui POD (Ganal PSC) untuk ladang Gendalo&Gandang.

Selain itu, Eni juga diberikan perpanjangan izin IDD bernama Kanal dan Rabak selama 20 tahun oleh pihak berwenang Indonesia.

Oleh karena itu, Eni akan membangun produksi gas dan kondensat sekitar 2 miliar kaki kubik per hari (bcf/d) gas dan 80.000 barel per hari (bbl/d) kondensat minyak di wilayah Kalimantan Timur.

Produksi diharapkan untuk pasar domestik dan internasional, memanfaatkan fasilitas yang ada di daerah tersebut seperti kilang LNG Bontang dan unit produksi terapung (FPU) Jangkrik.

POD Hub Utara merencanakan pengembangan 5 triliun kaki kubik (tcf) gas dan 400 juta barel (mbpbl) kondensat dari penemuan Keng North yang diumumkan oleh Eni pada Oktober 2023.

Pusat tersebut mengantisipasi pengembangan penemuan Gehem sebesar 1,6 tcf.

Gas tersebut akan dimurnikan di atas kapal FPSO dan kemudian disalurkan ke fasilitas penerima di darat di Terminal Chandan dan jaringan pipa Kalimantan Timur. Sebagian akan dicairkan di fasilitas LNG Bondang dan sebagian lagi akan disalurkan melalui pipa ke pasar domestik. Produksi kondensat distabilkan dan disimpan di FPSO dan kemudian dibuang dengan kapal tanker ulang-alik.

Selain POD Gendalo&Gandang yang disetujui, Jungrig berencana mengembangkan cadangan gas sebesar 2 tcf di Canal PSC melalui sumur submersible yang terhubung ke FPU.

Selain itu, pengembangan Gendalo&Gendang akan memungkinkan produksi gas Zangrik, yang mendekati 750 MMscf/d, dapat diperpanjang setidaknya selama 15 tahun.

READ  Anggota parlemen terkemuka Tiongkok mengadakan pembicaraan dengan Ketua DPR Indonesia-Xinhua

Perkembangan baru ini, yang merupakan hasil dari kemitraan strategis yang erat antara Eni dan SKK Migas, serta pengembangan yang sedang berlangsung di lapangan Merak Timur dan Maha, akan memberikan dampak positif yang besar terhadap kandungan lokal sekaligus meningkatkan pemanfaatan kapasitas yang tersedia di LNG Bontang. Pabrik tersebut akan menjamin pasokan gas untuk konsumsi dalam negeri, kata Eni dalam siaran persnya, Jumat.

Selama 4-5 tahun ke depan, Eni berencana untuk melakukan kampanye pengeboran di dalam blok yang dioperasikan Eni di Cekungan Gudei untuk menilai potensi eksplorasi lapangan dekat lebih dari 30 tcf gas dan Keng North untuk terus mengurangi risiko. penemuan.

“Persetujuan otoritas Indonesia terhadap pengembangan proyek North Hub dan Gentalo & Kandang merupakan tonggak penting bagi FIT kedua proyek gas tersebut, sejalan dengan strategi dekarbonisasi dan keamanan energi kami,” kata CEO Eni, Claudio Descalzi.

“Pembangunan pusat produksi baru di Cekungan Gudei mewakili perubahan besar bagi Eni di Indonesia. Hal ini merupakan hasil dari strategi konsisten yang menggabungkan kemampuan eksplorasi unik kami dengan akuisisi aset IDD dan Neptune. kepemimpinan saat ini, di cekungan kelas dunia dengan fasilitas yang ada dan dekat dengan pasar-pasar terpenting, lanjut Descalzi.

“Kemitraan strategis dengan pihak berwenang Indonesia sangat penting untuk mencapai tonggak penting ini hanya beberapa bulan setelah penemuan Jeng North dan selesainya proses akuisisi IDD dan Neptune,” tambahnya.

Khususnya, Eni memegang 83,3% hak partisipasi dan mengoperasikan ladang North Canal Block – Jeng North, dengan sisa 16,7% saham dipegang oleh Agra Energy Pvt.

Eni memegang 82% hak partisipasi dan mengoperasikan blok Connell dan Rabak, dengan Tip Top sebagai pemegang saham sisa 18%.

READ  Surplus perdagangan Indonesia semakin meningkat