(Bloomberg) — Freeport-McMoRan Inc. Perusahaan sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah Indonesia untuk memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga, karena kebakaran di negara Asia Tenggara tersebut telah mengganggu operasi pabrik peleburan perusahaan tersebut.
Anak perusahaan Freeport di Indonesia untuk sementara menghentikan operasi pabrik peleburan tembaganya setelah terjadi kebakaran pada infrastruktur yang digunakan untuk memproduksi asam sulfat pada minggu lalu, kata produsen logam AS itu dalam laporan pendapatannya pada hari Selasa. Freeport mengatakan pihaknya “bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mengizinkan ekspor konsentrat tembaga terus berlanjut hingga operasi pembangkit listrik pulih kembali.”
Freeport menerima izin pada bulan Juli untuk mengekspor konsentrat tembaga dan anoda hingga akhir tahun, mengikuti persyaratan bahwa produsen menugaskan pabrik peleburan di Indonesia untuk memurnikan bahan mentah tersebut. Izin tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah memanfaatkan kekayaan mineral Indonesia untuk menarik investasi dalam pengembangan industri.
Perusahaan harus mengganti beberapa peralatan dan pipa yang rusak akibat kebakaran, kata Chief Executive Officer Kathleen Quirk pada laporan pendapatan hari Selasa. Dia menolak memberikan jangka waktu perbaikan.
“Tim kami sedang turun ke lapangan, memeriksa peralatan yang rusak dan menentukan apa yang perlu diganti,” ujarnya. “Kami sedang berupaya menemukan akar permasalahannya.”
(Diperbarui dengan komentar dari CEO Freeport)
©2024Bloomberg LP
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters