Ekspor batubara termal Indonesia naik 7% yoy menjadi 360,58 juta ton (mnt) pada CY'23 dari 336,78 menit pada CY'22. Namun, ekspor turun sebesar 3% mom menjadi 33.63 mnt pada Desember 2023 dari November 34.70 mnt. .
Tercatat produksi batubara yang tinggi
Produksi batubara Indonesia mencapai rekor tertinggi tahun ini, melampaui target pemerintah karena kuatnya permintaan global dan cuaca yang mendukung. 27 Desember 2023 Produksi batu bara naik menjadi 751,58 juta ton (mnt) melampaui target awal sebesar 694,5 juta ton. Peningkatan produksi batu bara sangat signifikan, didorong oleh peningkatan kebutuhan energi baik global maupun domestik. Penjualan batubara pada CY'23 mencapai 705,49 juta.
Keuntungan biaya persediaan
Indonesia memiliki keunggulan biaya pengangkutan yang signifikan dibandingkan pemasok batubara lainnya bagi konsumen utama batubara seperti Tiongkok dan India, sehingga menjadikan india sebagai pilihan utama bagi importir yang sensitif terhadap biaya di seluruh Asia. Negara ini juga mendapatkan manfaat dari biaya pengangkutan yang lebih rendah, terutama dari ekspor ke konsumen utama seperti Tiongkok dan India. Efektivitas biaya ini secara strategis menempatkan Indonesia sebagai pemasok pilihan bagi importir di seluruh Asia yang mengutamakan efisiensi keuangan.
Tiongkok, pembeli batubara terbesar di Indonesia, semakin menggarisbawahi pentingnya Indonesia di pasar batubara. Menurut data dari Shanghai Shipping Exchange, biaya pengiriman satu ton batubara dari Indonesia ke Tiongkok saat ini adalah sekitar $8-$10, dibandingkan dengan $14-$15 per ton untuk perjalanan ke Tiongkok dari Australia.
Selain itu, waktu perjalanan dari india ke pusat impor batu bara utama di Tiongkok dan India kira-kira setengahnya dibandingkan waktu perjalanan dari Australia. Keunggulan waktu ini memberikan eksportir Indonesia keunggulan kompetitif dalam mendapatkan kesepakatan spot untuk kargo mendesak.
Ekspor (berdasarkan negara)
Indonesia mengalami peningkatan ekspor yang signifikan sebesar 21% ke Tiongkok pada CY'23. Tiongkok menerima 103,44 menit batubara termal pada CY'23 dibandingkan dengan 85,59 menit pada CY'22. 46,6% Dari total impor batu bara Tiongkok.
Ekspor ke India meningkat sebesar 2% yoy menjadi 100,83 menit pada CY'23 dari 98,88 menit pada CY'22. Kombinasi harga yang kompetitif dan waktu ekspor yang singkat telah menarik pembeli batubara India ke Indonesia.
Ekspor ke Korea Selatan turun sebesar 6% menjadi 22,03 menit pada CY'23 dari 23,40 menit pada CY'22. Peningkatan signifikan dalam ekspor batubara Indonesia ke Korea kemungkinan besar disebabkan oleh kebutuhan listrik yang meningkat pesat. Impor Vietnam pada CY'23 meningkat sebesar 47% yoy menjadi 14.47 menit. Ekspor ke Filipina meningkat sebesar 14% dari 25,94 menit pada CY'22 menjadi 29,53 menit pada CY'23.
Ekspor bijaksana dari pelabuhan
Ekspor dari Samarinda meningkat sebesar 6% yoy menjadi 84,96 menit pada CY'23 dari 80,03 menit pada CY22. Ekspor dari Taponio meningkat dari 55.93 menit pada CY'22 menjadi 52.34 menit pada CY'23. Pada CY'23, pengiriman dari Tanjung Para dan Balikpapan masing-masing meningkat sebesar 24% dan 25%.
Perkembangan Pasar Batubara Indonesia:
PTBA berencana mendirikan stasiun pemuatan batubara
Produsen batubara Indonesia PT Bukit Asam (PTBA) akan membangun dua stasiun pemuatan kereta api di tambang Tanjung Enim di Sumatera Selatan. dengan 3.000 ton/jam. Dengan kapasitas masing-masing, stasiun-stasiun ini akan dihubungkan dengan jalur sistem konveyor sepanjang 13 km dan 17 km. Kereta Api Tanjung Enim-Gramasan dirancang dengan kapasitas 20 juta t/tahun, dapat diperluas hingga 40 juta t/tahun jika diperlukan.
SDE telah meluncurkan tambang batubara bawah tanah pertama di Kalimantan Selatan
Produsen batubara Indonesia Sambar Daya Energy (SDE) telah memulai perdagangan Operasi di tambang bawah tanah perdana di Kodabaru, Kalimantan Selatan Pada tanggal 21 Desember 23. Tambang seluas 184,92 km ini memiliki 293 juta cadangan batu bara dan sumber daya 589 juta ton. Tambang ini mulai dibangun pada CY'21 dengan izin operasional (IUP) yang berakhir pada Mei 2034.
Indonesia akan memberlakukan pajak batu bara pada tanggal 24 Januari untuk mengatasi kekurangan batu bara
Indonesia berencana untuk mulai mengenakan pajak terhadap penambang batu bara mulai tanggal 24 Januari sebagai kompensasi atas batu bara yang dijual dengan harga lebih rendah ke perusahaan utilitas negara. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan pasokan batu bara, uji coba akan dilakukan pada bulan Desember 23, dan penerapan penuhnya diperkirakan akan dilakukan mulai tanggal 24 Januari.
Pandangan
Para penambang di Indonesia memprioritaskan pemenuhan permintaan lokal karena minat terhadap pembangkit listrik semakin menguat, dan Indonesia telah memutuskan untuk memberikan denda kepada para penambang batubara termal jika mereka gagal memenuhi kewajiban pasar domestik tahunan mereka. Di sisi pasokan di Indonesia, situasi sedang ketat karena belum semua penambang menyetujui kuota produksi (RKAB) tahun 2024. Faktor-faktor ini mungkin mempengaruhi ekspor Indonesia pada Q1CY'24.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters