DOKU, penyedia solusi pembayaran elektronik Indonesia, telah mengumumkan akuisisi gateway pembayaran online Malaysia senangPay US$7,5 juta dengan menggalang dana yang dibutuhkan dari Apis Growth Fund II.
Akuisisi senangPay menandai awal ekspansi DOKU ke luar negeri dan upaya menjangkau segmen bisnis yang lebih luas, khususnya UKM.
Dengan akuisisi DOKU, senangPay berencana untuk memperkuat dan memperluas layanan di luar gateway pembayaran online, mengejar e-wallet, remittance dan transaksi offline seperti Tap On Glass, M2M (Mobile to Mobile) dan banyak lagi.
Dengan penawaran baru ini, senangPay mengatakan akan membantu transisi pedagangnya dari model fisik ke era digital sejalan dengan inisiatif “Malaysia Digital” pemerintah Malaysia.
Didirikan pada tahun 2015, senangPay dikelola oleh Simplepay Gateway Sdn Bhd dan terdaftar di Bank Negara Malaysia sebagai penyedia layanan akuisisi merchant.
senangPay terdaftar di MasterCard International sebagai Payment Facilitator (PF) untuk wilayah Asia Pasifik.
Sebagai gateway pembayaran online, senangPay memungkinkan bisnis Malaysia untuk dengan mudah menerima pembayaran pelanggan melalui berbagai metode termasuk kartu kredit, kartu debit, Internet Banking (FPX) dan semua penyedia e-wallet utama di Malaysia.
Saat ini, senangPay dikatakan telah melayani lebih dari 15.000 merchant dengan tim lebih dari 45 orang.
kata Nabila Alsakoff, Chief Operating Officer DOKU.
“Sebagai penyedia pembayaran terkemuka di Indonesia dengan berbagai produk pembayaran online dan offline yang melayani lebih dari 150.000 pedagang, kami berharap dapat menawarkan produk inovatif kami kepada bisnis serupa di Malaysia.
Kami percaya bahwa peluang untuk masuk ke Malaysia sangat menarik mengingat latar belakang sosial budaya yang sama dari kedua negara kami.
kata Mansar Abdul Rahman, CEO senangPay.
“Gerbang kami aman dan kami memberikan layanan yang andal dan dukungan yang sangat baik. Kami mulai melihat lebih banyak pedagang menggunakan kami. Jadi, saya yakin akuisisi ini akan berguna dan diperlukan untuk pertumbuhan perusahaan, untuk semua orang secara lokal dan untuk pedagang kami.
Dengan menjembatani kesenjangan antara kedua negara dan menggabungkan keahlian kedua perusahaan, saya berharap dapat melihat peningkatan yang signifikan di area yang tidak kami antisipasi dan area yang ingin kami tingkatkan.
Bagikan artikel ini
Lakukan hal berbagi
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters