3 Saya membaca menitnya
Pada episode pekan ini, kita menjelajahi hunian unik di Simangis yang lekat dengan Universitas Indonesia. Dihuni oleh dosen dan mahasiswa, gedung ini menonjol sebagai perpaduan antara rumah, kantor, dan ruang publik.
Terletak di tengah tanaman hijau subur, rumah milik keluarga yang mengakar dalam musik ini memancarkan pesona yang unik. Desain industrialnya berpadu sempurna dengan unsur latar belakang militer pemiliknya, menampilkan rangkaian kayu ulin yang bersumber dari berbagai daerah di Indonesia.
Lantai dasar, diubah menjadi ruang serbaguna, berfungsi sebagai ruang bersama bergaya industri tempat makanan disajikan dan diskusi berlangsung.
Saat pintu garasi terbuka lebar, batas antara dalam dan luar ruangan menjadi kabur dengan mudah, sehingga menciptakan suasana yang mengalir bebas.
Pindah ke lantai atas, ruang belajar berperan sebagai jembatan penghubung antara bagian rumah lama dan baru.
Merangkul tema musik, dindingnya memajang katalog bertanda tangan dari berbagai seniman, menciptakan suasana yang unik.
Lantai dua sebagian besar didedikasikan untuk taman dengan tanaman tropis dan bodhi.
Khususnya, rumah ini menggunakan kontainer setinggi 60 kaki sebagai kamar tidur, yang mencerminkan kepraktisan dan estetika industri. Kontainer tersebut menampung tempat tidur penghuni, area permainan, dan ruang kerja.
Di seluruh bagian rumah, kehadiran material reklamasi seperti kursi berbahan Vespa tua dan rak buku yang terinspirasi perlengkapan militer menambah karakter dan sejarah.
Dinding luarnya menampilkan tulisan Islam tradisional dan peta Ka'bah, berkontribusi terhadap kekayaan budaya rumah tersebut.
Hunian ini merupakan bukti impian pemiliknya, yang menjadi kenyataan setelah perencanaan yang cermat selama bertahun-tahun. Ini merupakan perpaduan harmonis antara elemen industri, musik, dan alam, menciptakan ruang fungsional yang menarik secara estetika.
Seperti biasa, terima kasih khusus kepada pemilik rumah yang telah membukakan rumahnya kepada kami.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters