*
Delegasi Sri Lanka memberikan pengarahan kepada Menteri Perindustrian dan Ketenagakerjaan Asing di Indonesia mengenai Sistem Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Sabtu, 23 Sep 2023, 11:58 Waktu SL, ColomboPage News Desk, Sri Lanka.
23 September, Kolombo: Delegasi Sri Lanka, yang baru-baru ini melakukan studi tur ke Indonesia untuk mengevaluasi sistem jaminan sosial ketenagakerjaan, mempresentasikan temuannya kepada Menteri Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan Asing, Manusha Nanayakkara.
Study tour ini merupakan inisiatif International Labour Organization (ILO) Sri Lanka dan ILO Indonesia dengan pendanaan dari Pemerintah Jepang.
Wawasan penting dari temuan delegasi:
Skema Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia:
• Indonesia memiliki organisasi yang kuat yang menyumbang lebih dari 58% dari total angkatan kerja yang berjumlah 99,02 juta pekerja. Skema ini mencakup kebijakan kecelakaan kerja, kematian, hari tua, pensiun dan kehilangan pekerjaan.
• Penting untuk dicatat bahwa orang asing diwajibkan untuk mengikuti program ini setelah bekerja di Indonesia setidaknya selama enam bulan.
Transformasi digital dalam tata kelola:
• Pengelolaan program jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia sebagian besar sudah terdigitalisasi, yang mencerminkan integrasi yang kuat antara perencanaan strategis dan teknologi informasi.
• Transformasi ini bertujuan untuk mencapai kinerja yang lebih baik, integritas data yang sempurna, dan penyampaian layanan yang optimal.
Kerangka hukum:
• Sistem jaminan sosial di Indonesia didukung oleh konstitusi, yang menjamin hak setiap individu atas jaminan sosial.
• Pemerintah telah mengambil langkah-langkah legislatif yang substansial untuk menjamin perlindungan, khususnya bagi pekerja migran, dan peraturan keanggotaan yang komprehensif.
Fokus Transformasi Digital:
• Sistem di Indonesia sangat fokus pada pengintegrasian teknologi digital, khususnya infrastruktur TI, pengelolaan data, dan analisis. Manajemen & Administrasi:
• Indonesia menjaga integritas operasional melalui praktik tata kelola yang ketat dan struktur tata kelola yang menjamin transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi.
Mengingat temuan-temuan ini, Menteri Nanayakkara menyatakan ketertarikannya yang besar terhadap sistem tersebut dan menyarankan Sekretaris Kementerian untuk mengeluarkan catatan rinci kepada Kabinet. Presiden tertarik untuk menerapkan mekanisme jaminan sosial yang komprehensif di Sri Lanka.
Berdasarkan reformasi undang-undang ketenagakerjaan saat ini yang menekankan pada tunjangan pengangguran, tunjangan kehamilan dan kecelakaan kerja, wawasan dari model Indonesia dapat secara signifikan membentuk kebijakan yang menguntungkan pekerja sektor formal dan informal di Sri Lanka.
Selain itu, karena menyadari potensi manfaat dari model yang diterapkan di Indonesia, Menteri merekomendasikan agar dilakukan presentasi kepada para Menteri Kabinet, Anggota Parlemen dan Sekretaris Kementerian Kabinet.
Tujuannya adalah untuk menyatukan skema jaminan sosial yang terfragmentasi di Sri Lanka menjadi sebuah skema komprehensif yang mencakup sektor-sektor tertentu seperti petani, nelayan, dan pemetik teh.
Upaya bersama ILO Sri Lanka, ILO Indonesia dan Pemerintah Jepang untuk memfasilitasi misi studi ini menegaskan kembali pentingnya pembelajaran dari model-model yang sukses di seluruh dunia, yang menargetkan angkatan kerja yang sejahtera dan aman di Sri Lanka.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters