Jakarta, 25 September (Reuters) – Perusahaan China Shenzhen Chengx Lithium Group Co Ltd, anak perusahaan perusahaan baja dan nikel Dixing Holding, akan menginvestasikan USD350 juta pada lithium Indonesia untuk memenuhi permintaan dari sektor baterai kendaraan listrik (EV).
Tsingshan, yang telah mengguncang pasar nikel global dengan meningkatkan produksi secara cepat dengan harga yang lebih rendah di Indonesia, beralih ke Lithium, sementara penjualan EV di China sedang meningkat di pasar di mana harga komoditas sedang naik.
Chengxin mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para mitra akan membangun pabrik untuk memproduksi bahan kimia lithium di Kawasan Industri Morowali Indonesia di pulau Sulawesi. Taman ini memiliki beberapa proyek yang diinvestasikan China, termasuk produksi nikel dan kobalt, yang juga digunakan dalam baterai EV.
Chengx mengatakan pabrik itu akan memproduksi 50.000 ton lithium hidroksida per tahun dan 10.000 ton lithium karbonat per tahun tanpa memberikan tanggal mulai.
Menurut Benchmark Mineral Intelligence, harga hidroksida di China naik 162,7% dan harga karbonat naik 192,6%.
ChengTok mengatakan memiliki 65% dari perusahaan patungan PT ChengTok Lithium Indonesia dan Pte akan memegang 35% dari Stellar Investment yang berbasis di Singapura.
Pejabat hubungan investor Chengx mengatakan pada hari Jumat bahwa Stellar adalah anak perusahaan dari Tsingshan.
Tsingshan tidak menanggapi permintaan komentar.
Indonesia adalah penambang nikel terbesar di dunia, tetapi telah dilarang mengekspor bijih nikel sejak 2020 karena berupaya membangun rantai pasokan baterai EV yang lengkap dengan mengaktifkan lebih banyak sumber daya di dalam negeri.
Pekan lalu, LG Energy Solution Korea Selatan dan Hyundai Motor Group memulai pembangunan pabrik senilai $ 1,1 miliar untuk membangun baterai EV di provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Chengxin tidak mengatakan dari mana pabrik lithium mendapatkan bahan bakunya tetapi analis Diva Capital Market Dennis IP mengatakan dalam sebuah catatan bahwa tambang spotfish mineral kaya lithium, dekat Australia, kemungkinan besar memungkinkan.
“Akan menarik untuk melihat penambang Australia mana yang memiliki sumber daya pemijahan untuk dijual ke Chengxin,” tambah IP. – Reuters
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters