Gubernur Bank Sentral Indonesia (BI) Perry Vargeo mengatakan pada hari Senin bahwa mata uang rupiah digital yang direncanakan dapat digunakan untuk membeli barang di Metaverse di masa mendatang.
BI minggu lalu meluncurkan desainnya untuk rupee digital, mengikuti beberapa bank sentral di seluruh dunia dalam apa yang disebut Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC).
Berbicara di sebuah acara di Digital Rupee, Perry mengatakan mata uang tersebut akan menggunakan platform teknologi yang kompatibel dengan mata uang digital bank sentral lainnya.
“…jadi dari segi infrastruktur bisa terintegrasi, interconnected dan interoperable [with other CBDCs],” dia berkata.
Perry mengatakan akan ada kesepakatan antara bank sentral tentang nilai tukar yang digunakan untuk mata uang digital dan pemantauan operasional mereka, termasuk risiko dunia maya dan aliran modal.
Perekonomian terbesar di Asia Tenggara saat ini melarang penggunaan cryptocurrency sebagai alat pembayaran, tetapi mengizinkan transaksi aset digital di pasar komoditas berjangka untuk tujuan investasi.
BI secara bertahap akan meluncurkan rupiah digital, dimulai dari CBDC grosir, hingga pengembangan model bisnis rupiah digital untuk operasi tunai dan pasar uang, serta CBDC ritel untuk penggunaan sehari-hari.
Baca selengkapnya: C.Bank Indonesia merilis buku putih tentang rencana mata uang digitalnya
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters