November 5, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

BYD Tiongkok memimpin pasar kendaraan listrik Indonesia mengungguli Tesla

BYD Tiongkok memimpin pasar kendaraan listrik Indonesia mengungguli Tesla

JAKARTA – Perusahaan yang berkantor pusat di Shenzhen kini berada di posisi terdepan dalam persaingan kendaraan listrik (EV) di Indonesia, dengan produsen mobil Amerika Tesla dan BYD Automobile asal China bersaing ketat di sebagian besar dunia.

Pada bulan Januari, pembuat kendaraan listrik Tiongkok mulai memanfaatkan keringanan pajak pemerintah untuk mengirimkan tiga modelnya, Dolphin, Atto 3 dan Seal, ke Indonesia, negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dengan populasi 280 juta jiwa.

Pada bulan April, BYD akan mendirikan pabrik perakitan pertamanya di provinsi Jawa Barat – di lahan seluas 108 hektar yang berlokasi strategis di dekat bandara baru Kertajati dan pelabuhan Battimban, kata seseorang yang mengetahui rencana tersebut kepada The Straits Times.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan SD, kemungkinan kawasan tersebut berada di Kabupaten Subang yang infrastrukturnya relatif lebih berkembang dan kawasan industri Smart Polyton seluas 2.700 hektar sedang dibangun oleh perusahaan swasta.

Pemerintah Indonesia mengatakan pembuat kendaraan listrik asal Tiongkok tersebut akan menginvestasikan US$1,3 miliar (S$1,75 miliar) untuk membangun fasilitas produksi yang mampu memproduksi 150.000 kendaraan per tahun.

Ketika dihubungi oleh ST, Direktur Operasional BYD Indonesia, Nathan Sun, menolak berkomentar dan mengatakan bahwa ia tidak berwenang untuk berbicara mengenai masalah tersebut.

Pemerintah Indonesia menjanjikan diskon 50 persen Mulai tahun 2024 hingga akhir tahun 2025, pembuat kendaraan listrik harus membayar 15 persen bea masuk dan pajak barang mewah – yang berlaku untuk kendaraan.

Agar memenuhi syarat untuk pengecualian ini, produsen kendaraan listrik asing harus berkomitmen untuk memproduksi kendaraan di dalam negeri dalam jumlah yang sama mulai Januari 2026 hingga Desember 2027 dengan jumlah yang mereka impor dari tahun 2024 hingga akhir tahun 2025.

READ  Kontribusi Indonesia yang lebih besar diharapkan

Seorang pejabat senior pemerintah yang membantu merancang insentif pajak mengatakan kepada ST bahwa Tesla mencoba meminta insentif ini sebelum BYD memasuki pasar.

Namun, produsen mobil Amerika tersebut tidak dapat menjamin bahwa mereka akan memproduksi kendaraannya di dalam negeri.

Pemerintah Indonesia mewajibkan produsen kendaraan listrik untuk menempatkan dana jaminan di bank lokal sesuai dengan jumlah insentif pajak atas rencana impor kendaraan listrik, dan akan mencairkan dana tersebut setelah produsen kendaraan listrik memenuhi target produksi lokal.

“Tesla telah meminta pengecualian pajak dan mengatakan mereka ingin menguji pasar terlebih dahulu, tapi sayangnya, kami tidak dapat mengabulkan pilihan mereka karena itu tidak adil bagi pihak lain,” kata seorang pejabat pemerintah yang tidak mau disebutkan namanya.

Mantan jurnalis otomotif Ermiel Zulfikar mengatakan Tesla kecil kemungkinannya akan memiliki kehadiran signifikan di Indonesia, apalagi bersaing dengan BYD, karena tidak dapat memanfaatkan keringanan pajak yang tersedia dan memiliki biaya produksi yang tinggi.

“Mobil Tesla yang kita lihat di jalan di sini dikirim oleh importir independen, dan label harga yang diberikan kepada konsumen tidak masuk akal. Selain itu, Tesla tidak memiliki layanan purna jual,” kata Ermeel kepada ST, seraya menambahkan bahwa beberapa pembuat kendaraan listrik dari Korea Selatan dan Tiongkok telah memasuki pasar lokal dengan dealer dan layanan, Dia menunjukkan bahwa mereka telah membangun jaringan stasiun.

Pada tahun 2022, Hyundai Korea Selatan akan mulai memproduksi EV Ioniq 5 di Sikarang, Jawa Barat. Pada tahun yang sama, Wuling Air EV Tiongkok juga mulai berproduksi di distrik yang sama.

MG4 EV Tiongkok diluncurkan di Indonesia pada bulan Januari dengan harga yang sangat kompetitif.

READ  Otoklix bermitra dengan Winfast di Indonesia

Neta V dan Chery Omoda 5 EV China sudah tersedia di pasar Indonesia.

Menurut data Kementerian Perindustrian, jumlah mobil energi baru di Indonesia akan meningkat dari 8.562 pada tahun 2022 menjadi 12.248 pada akhir tahun 2023 atau meningkat sebesar 43 persen. Mobil non-baterai atau mobil bermesin pembakaran internal jumlahnya lebih dari 17 juta.

Berbicara tentang perang dagang AS-Tiongkok dan meningkatnya pengangguran di Tiongkok dalam konferensi di Singapura pada tanggal 27 Maret, mantan Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi mengatakan negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, telah merasakan dampaknya.

“Pengangguran di Tiongkok merupakan masalah internasional karena mereka masih harus memproduksi barang-barangnya dan membuangnya di suatu tempat,” kata Lutfi pada Forum Bisnis Indonesia-Singapura di Hilton Singapore Orchard.

Perang dagang AS-Tiongkok telah memukul ekspor Tiongkok, memberikan tekanan pada produsen Tiongkok untuk memotong harga mobil guna melindungi penjualan di pasar lain.

Mr Lufti mengatakan harga kendaraan listrik turun rata-rata lima juta rupiah (S$425) per minggu, dan menambahkan bahwa MG4 EV, hatchback lima tempat duduk, dijual dengan harga 500 juta rupiah (S$42,500) ketika diluncurkan di Indonesia pada tahun Januari. Namun kini harganya sedikit di atas Rp 400 juta.

Sementara itu, Dolphin BYD memasuki pasar dengan harga yang kompetitif sekitar Rs 400 juta, kata Mr Ermeel.

Dan model BYD termahal di Indonesia yaitu Seal dibanderol sekitar 625 juta rupiah, sedangkan Model 3 termurah Tesla dibanderol 1,5 miliar rupiah.