Produksi dan Stok ExxonMobil (NYSE:XOMRegulator hulu Indonesia SKK Migas mengatakan raksasa Cebu Black – dikabarkan menjadi kandidat pengecualian – telah melebihi harapan.
Total produksi blok tembaga yang merupakan kawasan produksi minyak terbesar di Indonesia itu kini telah mencapai 500 juta barel minyak, melampaui target 450 juta barel dalam rencana pengembangan awal (POT).
“Sejak 2008, dengan total investasi Rp 57 triliun ($ 4 miliar), Cebu telah menghasilkan 500 juta barel minyak mentah dan berkontribusi lebih dari Rp 249 triliun untuk penerimaan negara dalam bentuk minyak mentah dan pajak,” kata Ketua SKK Migas , Dwi Soetjipto, Kamis lalu dalam keterangannya.
Berdasarkan kajian teknis yang dilakukan, SKK Migas mengatakan bahwa depo Banyu Urip juga meningkat menjadi 940 juta barel, lebih dari dua kali lipat perkiraan PoD awal sebesar 450 juta barel.
Pada awal POT Banu Eropa, diperkirakan masa produksi dataran tinggi akan berlangsung rata-rata 165.000 barel minyak (POPD) per hari selama sekitar dua tahun. Sejak fasilitas lengkap dibuka pada Januari 2016, akan mampu mencapai produksi maksimal 185.000 hingga 225.000 BOPD dalam waktu sekitar 5 tahun, termasuk tambahan 10.000 BOPD dari sektor Kedung Garris mulai Desember 2019,” kata Dwi.
“Banyu Eropa mencapai puncaknya selama 5 tahun, 3 tahun lebih lama dari perkiraan semula, dan sekarang lapangan tersebut mengalami penurunan reservoir alami karena sifat reservoir alami yang berlaku umum di seluruh dunia,” lanjutnya.
Meski demikian, TV mengatakan pihaknya akan terus bekerja sama dengan ExxonMobil untuk menjaga tingkat penurunan produksi. “Bersama ExxonMobil, kami aktif berkoordinasi untuk menjaga volume produksi Cebu, yang juga menjadikan Cebu sebagai tulang punggung dalam upaya pencapaian produksi nasional 1 juta POPD pada 2030,” jelasnya.
Bulan lalu, super besar AS ExxonMobil mengatakan pihaknya berencana untuk melanjutkan penggalian di blok tembaga raksasa di Indonesia, meskipun ada rumor bahwa pihaknya akan mengalihkan minatnya untuk mencoba menemukan cadangan baru. Cebu, yang memiliki proyek Banu Eurip, salah satu pengembangan minyak terbesar di Asia Tenggara, adalah produsen minyak terbesar di Indonesia.
ExxonMobil memegang 45% dari total kepemilikan penyertaan di kawasan Blok Cebu di Jawa Timur, yang akan resmi beroperasi berdasarkan Perjanjian Kerja Sama (KKS) Cepu ExxonMobil Cebu KKS 2035.
Perjanjian Kerja Sama (KKS) Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dan mencakup Perjanjian Cepu di Jawa Tengah dan Jawa Timur. ExxonMobil Cebu Limited (EMCL), Ampolex Cepu PTE LTD., PT Pertamina EP Cepu dan empat instansi pemerintah daerah, PT Sarana Bhadra Hulu Cebu (Jawa Tengah), PT Asri Dharma Sejtera (Pojonegoro), PT Flora Poth Poth. Petrocas Jatim Uttama Senthana (Jawa Timur) adalah kontraktor di bawah Cebu KKS.
Direkomendasikan untukmu
BNG menginginkan saham yang lebih besar dalam proyek LNG ExxonMobil
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters