Staf Berita Kopi Harian | 22 Mei 2024
Produksi kopi Indonesia pada tahun 2024/25 diperkirakan akan meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 10,9 juta kantong berukuran 60 kilogram, karena kondisi cuaca yang mendukung.
Sementara itu, konsumsi domestik di Indonesia diperkirakan meningkat signifikan menjadi 4,8 juta kantong, karena pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkembangnya pasar untuk berbagai jenis kopi sangrai dan minuman siap minum (RTD).
Masalah-masalah ini dan lainnya diuraikan dalam yang baru Layanan Pertanian Luar Negeri USDA Laporan tahunan sektor kopi Indonesia.
[Note: This is part of a series of stories that will explore USDA FAS annual coffee reports. The information agency typically delivers more than a dozen country-level reports on the coffee sector, each coming from different authors and field offices.]
Peramalan produksi
- Produksi Kopi Indonesia Tahun 2024/25 Saat ini diperkirakan terdapat 10,9 juta karung berukuran 60 kg, yang menunjukkan adanya pemulihan dari cuaca buruk pada tahun 2023/24, khususnya di wilayah penghasil Robusta.
- Peningkatan hasil diharapkan Baik di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi, kondisi cuaca yang mendukung di Sumatera Utara akan meningkatkan hasil panen Arabika pada tahun 2024/25, kata laporan tersebut.
- Kekeringan disebabkan oleh El Nino Sumsel menunda panen Mei-Juni 2024, dan kantor FAS memperkirakan puncak ekspor akan terjadi pada September-Oktober 2024.
daerah tanaman
- Penulis memperkirakan demikian Daerah penghasil kopi di Indonesia Luas lahannya relatif stabil di angka 1,2 juta hektar, dan tidak ada proyek penanaman kembali yang signifikan baru-baru ini.
- Sebagian besar perkebunan kopi ada di sana Peternakan kecil seluas 1-2 haBeberapa perkebunan besar di Sulawesi, Sumatra, dan perkebunan Robusta milik negara di Jawa Timur.
- opsional Menanam Arabika Karena tingginya harga secara historis, Sumatera Utara merupakan daerah penghasil utama Arabika, disusul dataran tinggi di Jawa, Sulawesi, dan Papua. Menurut laporan tersebut, Sumatera saat ini mencakup lebih dari 60% luas tanaman kopi di Indonesia.
konsumsi domestik
- Prakiraan konsumsi kopi Indonesia tahun 2024/25 Kenaikan 10.000 tas 4,8 juta kantong, didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil dan peningkatan kinerja di sektor makanan, minuman, hotel, dan sektor terkait.
- Pengolah kopi kemungkinan akan terus berlanjut menekan tepinyaHingga puncak panen Robusta dalam beberapa bulan mendatang, perdagangan dalam negeri masih terkendala, menurut analisis.
- Laporan itu mengatakan Kopi siap minum (RTD). Penjualan meningkat pada tahun 2023 karena produsen menawarkan varietas yang lebih terjangkau dan mengembangkan jaringan distribusi yang luas, termasuk toko serba ada, toko kelontong, toko kelontong lokal, dan kios.
Ekspor dan Perdagangan
- Kopi hijau dari Indonesia Ekspor diperkirakan meningkat dari 4,3 juta menjadi 6 juta kantong Pada tahun 2024/25, pasar utama adalah Amerika Serikat, negara-negara anggota ASEAN, Mesir, India dan Jepang karena peningkatan produksi.
- Kopi hijau Ekspor ke Negara Anggota UE 14% dari total ekspor kopi pada tahun 2023/24, turun 66% dari tahun sebelumnya. Para penulis berpendapat bahwa jumlah ini mungkin akan dipengaruhi lebih lanjut oleh penerapan Peraturan Deforestasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR) yang akan datang.
- Pada tahun 2023/24, Indonesia menerima biji kopi Robusta terutama dari Vietnam dan Arabika dari Brazil. Untuk 2024/25, Impor kopi hijau Diperkirakan 500.000 tas, turun dari tahun ini karena lebih banyak pasokan lokal.
Komentar? Pertanyaan? Berita untuk dibagikan? Hubungi editor DCN di sini.
Pos terkait
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters