Oleh Yi Wei Wong
Bank sentral Indonesia menaikkan suku bunga reverse repo tujuh hari pada hari Kamis untuk menjaga inflasi tetap terkendali dan melindungi stabilitas rupiah.
Bank Indonesia memperkirakan suku bunga acuan naik 25 basis poin menjadi 5,75%.
Delapan dari 10 ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal mendukung kenaikan suku bunga 25 basis poin.
Bank sentral menaikkan fasilitas simpanan semalam sebesar 25 basis poin menjadi 5,00% dan fasilitas pinjaman menjadi 6,50%.
Inflasi telah turun lebih cepat dari yang diharapkan sejauh ini, berkat koordinasi antar lembaga pemerintah, Gubernur Bank Indonesia Perry Vargeo mengatakan pada konferensi pers pada hari Kamis.
Gubernur bank sentral menambahkan bahwa pada tahun 2022, indeks harga konsumen negara itu naik 5,51% year-on-year, lebih rendah dari perkiraan konsensus pertumbuhan 6,5%. Dia mengaitkan hasil yang lebih baik dari perkiraan itu dengan upaya pemerintah untuk menekan subsidi BBM dan harga pangan.
Bank sentral mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun lalu mencapai batas tertinggi dari perkiraan pertumbuhan 4,5%-5,3%, dibantu oleh ekspor yang kuat.
Pada tahun 2023, Bank Indonesia mempertahankan pandangannya bahwa ekonomi dapat tumbuh antara 4,5% – 5,3%, meskipun bank sentral dapat memangkas pertumbuhan sedikit ke tengah kisaran yang diproyeksikan di tengah kekhawatiran kemungkinan perlambatan global.
Tulis ke Yi Wei Wong di [email protected]
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters