Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
JAKARTA, 23 September (Reuters) – Badan Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia pada Jumat menangkap seorang hakim Mahkamah Agung atas dugaan suap, salah satu hakim berpangkat tinggi untuk menghadapi penyelidikan korupsi.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Hakim Sudrajat Dimyadi mengatakan pada konferensi pers bahwa ia ditahan menyusul pengaduan sukarela ke badan tersebut pada hari sebelumnya.
KPK telah menahan enam tersangka awal tahun ini yang diyakini terlibat dalam membayar suap 2,2 miliar rupee ($ 146.520) untuk mendapatkan keputusan yang menguntungkan dalam banding oleh serikat kredit yang menghadapi kebangkrutan.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Ketua KPK Firli Bahuri sebelumnya secara terbuka mendesak Dimyadi dan tiga lainnya untuk menyerah.
Dimyathi tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tuduhan tersebut.
Jahrul Rabin, dari departemen pengawasan Mahkamah Agung, mengatakan Dimayadi akan diskors dari bangku, tetapi tidak memberikan jangka waktu.
KPK minggu ini melakukan penggerebekan di Jakarta dan Semarang, menahan enam orang dan menyita uang tunai hampir $ 148.000 dari rumah seorang pejabat Mahkamah Agung, sebagian besar dalam dolar Singapura, beberapa disembunyikan dalam kamus kosong.
Seorang pengacara dari serikat kredit mengatakan kepada wartawan di KPK pada hari Jumat bahwa mereka “siap untuk menghukum seberat mungkin”, menurut laporan media.
KPK didirikan pada 2002 setelah jatuhnya mendiang Presiden Suharto, yang pemerintahannya disebut kleptokratis oleh banyak kritikus.
Badan tersebut telah menarik dukungan publik untuk menampung tokoh-tokoh kuat termasuk politisi top, pengusaha, hakim tinggi dan mantan menteri yang dipenjara selama 12 tahun pada tahun 2021 karena menerima suap untuk membeli paket bantuan pandemi.
Presiden Joko Widodo terpilih pada tahun 2014 dengan platform untuk memerangi korupsi, tetapi beberapa kritikus mengatakan kekuasaan KPK telah dibatasi selama masa jabatannya. Pemerintah membantah lembaga itu ditipu.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Pelaporan Stanley Vidianto dan Ananda Theresia di Jakarta; Ditulis oleh Kate Lamb; Diedit oleh Martin Petty dan Kanupriya Kapoor
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters