Yesaya a. Eloksari (Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Rabu, 24 November 2021
Karena investasi reksa dana menjadi populer selama epidemi COVID-19, aplikasi investasi baru-baru ini mendapatkan sebagian besar modal yang diinvestasikan di perusahaan Fintech di Indonesia.
Laporan “FinTech in ASEAN” edisi 2021 yang dirilis oleh UOB yang berbasis di Singapura, firma akuntansi PricewaterhouseCoopers (PwC) dan Singapore FinTech Association (SFA) menunjukkan bahwa teknologi investasi menyumbang 24% dari pendanaan $ 904 juta Indonesia. Kedua, 36 persen pergi ke situs pembayaran.
Menurut laporan itu, divisi teknologi investasi Indonesia kekurangan dana, dengan basis biaya menyumbang 35 persen dari investasi Fintech sekitar $ 180 juta di negara ini pada tahun 2020.
Baca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Rp 55.000 / bulan ke atas
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- E-Post adalah surat kabar digital harian
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses khusus ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters