Grup AlamyPlatform pinjaman usaha kecil dan menengah (UKM) berbasis Syariah di Indonesia mengumumkan pada hari Senin bahwa keberhasilan penutupan putaran pra-Seri B yang dipimpin oleh East Ventures (Development Fund), dengan investor kembali AC Ventures, Quona Capital dan FEBE Ventures.
Perusahaan modal ventura Capria Ventures yang berbasis di AS juga bergabung dalam putaran tersebut, menandai investasi langsung pertamanya di kawasan Asia Pasifik, kata ALAMI dalam sebuah pernyataan. Berapa banyak dana yang telah disediakan belum diungkapkan.
Dengan investasi ini, ALAMI berencana untuk mengembangkan teknologi keuangan syariah kelas dunia.
Ia juga telah berinvestasi di Hijra Bank, berharap dapat melayani lebih dari 59 juta UKM dan ratusan Muslim dengan aplikasi digital yang lebih kuat untuk memenuhi kebutuhan perbankan mereka.
Menurut laporan tersebut, investasi yang diumumkan semakin memperkuat upaya ALAMI Group untuk menyediakan konsumen dan UKM Muslim Indonesia dengan akses yang lebih baik ke produk keuangan syariah di kalangan UKM Indonesia. Atau bisnis mereka modern dan kompetitif tetapi sepenuhnya menganut prinsip-prinsip Islam.
Dima Djani, Pendiri dan CEO ALAMI Group, mengatakan putaran pra-seri B ini merupakan validasi kuat bahwa investor setuju dengan dampak positif yang diciptakan ALAMI di pasar Indonesia.
“Kami melihat potensi jangka panjang yang sangat besar dalam membuka akses ke perbankan dan pembiayaan syariah dari Bank Hijrah kami kepada 230 juta Muslim dan UKM di Indonesia.
“Kami akan berkomitmen lebih banyak energi dan sumber daya ke depan dan kami melihat pasar yang besar dan kurang ditembus terbentang di depan kami,” tambahnya.
Menurut laporan itu, ketika UKM Indonesia pulih dari pandemi, ada kekurangan permintaan dan pasokan untuk pembiayaan.
UKM masih memiliki $108 miliar untuk mengatasi tantangan ini, Peer-to-Peer Lending (P2PL) telah muncul sebagai solusi pembiayaan revolusioner yang cepat, nyaman dan dapat diandalkan.
Sejak diluncurkan pada 2019, ALAMI telah mengucurkan lebih dari $200 juta dengan non-performing fund (NPF) 0 persen per bulan lalu.
ALAMI saat ini memiliki 111.000 investor peer-to-peer yang terlibat dalam hampir 10.000 proyek di seluruh negeri yang berfokus pada pertumbuhan eksponensial UKM Indonesia.
Pada tahun 2021 perseroan mengakuisisi PPRS Sembaka Al-Amin (sekarang Bank Hijrah), satu-satunya BPR Syariah di Jakarta.
Awal tahun ini, Bank Hijra menerima lisensi mobile banking digital dari Otoritas Keuangan Indonesia (OJK).
Di tengah lingkungan makroekonomi yang tidak pasti, investor lama dan investor baru dalam putaran ini menunjukkan tingkat kepercayaan yang luar biasa terhadap perusahaan yang memberikan solusi bagi 230 juta Muslim Indonesia dan bisnis kecil mereka.
“Kami sangat antusias untuk menggandakan investasi kami di ALAMI dan terus menjadi bagian dari perjalanan ALAMI untuk merevolusi sektor keuangan Syariah di Indonesia,” kata Roderick Purwana, Managing Partner Eastern Ventures.
“Dengan lebih dari 230 juta Muslim di Indonesia, keuangan Syariah adalah salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di perbankan.
“Kami sangat yakin bahwa keahlian dan integritas yang kuat dari Dima dan tim akan mendorong pertumbuhan positif perusahaan dan KPI untuk terus meningkatkan industri perbankan di Indonesia, khususnya menggerakkan inklusi keuangan menuju keberlanjutan,” tambahnya.
ALAMI adalah lembaga fintech peer-to-peer lending berbasis syariah yang didirikan pada tahun 2018 oleh Dima Jani, Harsha Sandithyo dan.
Bambi Jr. Perusahaan mendapatkan izin dari OJK pada 27 Mei 2020.
Perusahaan telah membiayai lebih dari 10.000 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor-sektor strategis di Indonesia hingga saat ini.
Ekosistemnya mencakup 482 kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia, dari sisi penyandang dana dan penerima manfaat, dengan kegiatan komersial dan sosial.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters