JAKARTA: Capital A Berhad berencana menggandakan armadanya di Indonesia selama tiga tahun ke depan untuk menangkap pasar pariwisata yang sedang booming setelah pandemi Covid-19, kata kepala eksekutifnya Tony Fernandez pada hari Senin.
AirAsia Indonesia, salah satu divisi dari Capital A, saat ini memiliki sekitar 28 pesawat dalam armadanya. Fernandez mengatakan kepada wartawan di sela-sela Forum Bisnis ASEAN di Jakarta bahwa ia berencana menambah armada menjadi 75 pada tahun 2026 dan mendatangkan lebih banyak pesawat berbadan lebar.
Setelah pandemi, Fernandez mengatakan tujuan utama perusahaannya adalah mengembangkan armadanya dengan cepat seiring dengan kembali normalnya perjalanan.
“Saya sangat bersemangat, kami ingin melakukan koneksi langsung, kami ingin membuka rute yang belum pernah kami buka sebelumnya,” kata Fernandez, mengutip rencana Indonesia untuk mengembangkan destinasi di luar pulau liburan populer Bali.
Tahun lalu, AirAsia Group Bhd asal Malaysia mengubah namanya menjadi Capital A Berhad untuk mencerminkan pertumbuhan portofolio bisnisnya di luar maskapai penerbangan hemat intinya.
Fernandez mengundurkan diri sebagai CEO AirAsia X pada Oktober 2022, namun menjabat CEO perusahaan induknya sejak 2018.
Ketika ditanya tentang perkiraan pertumbuhan penumpangnya, dia berkata: “Kami pikir kami dapat meningkatkannya sekitar 300 persen dari sekarang. Jadi jelas, jika Anda memiliki pesawat yang lebih besar dan kapasitas yang lebih besar, pertumbuhannya akan sangat menarik.”
AirAsia Indonesia mencatat lebih dari 1,5 juta penumpang pada kuartal terakhir, menurut situs web perusahaan. Maskapai ini mengoperasikan 33 rute domestik dan internasional hingga akhir tahun lalu.
Indonesia telah mengalami pemulihan yang kuat di sektor pariwisata setelah melonggarkan seluruh pembatasan COVID-19 pada tahun ini.
Kementerian Pariwisata Indonesia telah menaikkan target kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2023 dari 7,4 juta menjadi 8,5 juta pengunjung.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters