Sebuah Boeing 757 Delta Air Lines kehilangan ban saat bersiap lepas landas dari bandara utama Atlanta pada hari Sabtu, menurut Administrasi Penerbangan Federal. Ini adalah episode meresahkan terbaru yang melibatkan salah satu pesawat pabrikan.
Badan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Delta Air Lines Penerbangan 982 sedang bersiap lepas landas dari Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta dalam penerbangan ke Bogota, Kolombia, sekitar pukul 11:15 pada hari Sabtu ketika “roda hidung pesawat terlepas dan itu berguling menuruni bukit.” “. Laporan pendahuluan.
Laporan tersebut menyebutkan lebih dari 170 penumpang di dalamnya harus turun dari pesawat, namun tidak ada yang terluka.
Juru bicara Delta mengatakan para penumpang ditempatkan pada penerbangan alternatif.
Juru bicara Boeing menolak berkomentar dan mengarahkan pertanyaan ke Delta.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan pihaknya terus melanjutkan penyelidikannya.
Ini merupakan masa yang penuh gejolak bagi Boeing, yang dalam beberapa tahun terakhir dipenuhi dengan masalah keselamatan setelah terjadinya bencana mematikan. Pabrikan tersebut menghadapi pengawasan baru setelah segel pintu menyebabkan Boeing 737 MAX 9 baru Alaska Airlines meledak di ketinggian 16.000 kaki pada 5 Januari tepat setelah lepas landas dari Bandara Internasional Portland di Oregon.
Tidak ada korban luka serius pada saat itu, namun penumpang terkena angin kencang saat pesawat kembali ke Portland.
Federal Aviation Administration kemudian memerintahkan sekitar 170 pesawat Boeing 737 Max 9 untuk dilarang terbang di Amerika Serikat sampai dilakukan pemeriksaan. Pesawat yang kehilangan rodanya di Atlanta pada hari Sabtu, Boeing 757, adalah model yang berbeda.
“Penyelenggara amatir. Penginjil bir Wannabe. Penggemar web umum. Ninja internet bersertifikat. Pembaca yang rajin.”
More Stories
Keputusan Bank of Japan, PMI Tiongkok, pendapatan Samsung
Starbucks akan berhenti mengenakan biaya tambahan untuk alternatif produk susu
Laporan PDB menunjukkan ekonomi AS tumbuh sebesar 2,8%