Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Indonesia Joko Widodo pada hari Jumat berjanji untuk memperkuat kerja sama bilateral untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang independen dan terbuka. Di tengah komitmen China yang semakin besar terhadap perang Indo-Pasifik dan Rusia-Ukraina, Kishida bertemu dengan Widodo karena Indonesia adalah perhentian pertama dalam perjalanan delapan harinya. Presiden Indonesia mengatakan negaranya dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara siap menjalin kerja sama dengan mitra mereka.
Pada pertemuan penting pertama dari kunjungannya selama lebih dari satu minggu ke Asia Tenggara dan Eropa, Kishida menyoroti pentingnya menjaga ketertiban internasional berbasis aturan. Dalam konferensi pers bersama dengan presiden Indonesia, Perdana Menteri Jepang mengatakan, “Kami menghadapi sejumlah tantangan, termasuk mempertahankan dan memperkuat kemerdekaan dan keterbukaan Ukraina, Laut Cina Timur dan Selatan serta kondisi dan aturan di Korea Utara. Menurut Kyoto News, ketertiban internasional sangat penting.
Selain itu, Kishida mengatakan, berdasarkan pemahaman tersebut, Jepang berjanji untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara untuk menciptakan pandangan ASEAN yang independen dan terbuka yang dipimpin oleh Indonesia dan Indo-Pasifik. Patut dicatat di sini bahwa tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah 20 KTT ekonomi besar yang akan diadakan pada bulan November. Menurut Kyoto, Jepang memandang Indonesia sebagai mitra strategis yang memiliki nilai-nilai global seperti demokrasi dan supremasi hukum.
Jepang, Indonesia serukan gencatan senjata di Ukraina
Terlepas dari janji untuk Indo-Pasifik yang independen dan terbuka, kedua belah pihak sepakat bahwa perang Rusia-Ukraina harus diakhiri melalui cara-cara diplomatik. Jepang dan Indonesia sepakat untuk menangani peluang ekonomi dan kemanusiaan dari perang saat ini, yang memasuki hari ke-66 pada hari Sabtu. Menariknya, meskipun Indonesia telah menyatakan dukungannya untuk Ukraina, Jakarta belum menjatuhkan sanksi apapun terhadap Rusia atas pendudukan militernya.
Sementara itu, Indonesia mengkonfirmasi hari itu bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan keinginannya untuk menghadiri KTT G20, dengan Kishida berjanji untuk bekerja menuju keberhasilannya. Jakarta juga mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zhelensky dalam pertemuan tersebut.
Gambar: A.P.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters