September 28, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Menjembatani Kesenjangan AI: Pendekatan Etis Indonesia terhadap Teknologi di Negara Berkembang

Menjembatani Kesenjangan AI: Pendekatan Etis Indonesia terhadap Teknologi di Negara Berkembang

Dalam makalah tahun 2024 oleh Bentley dkk Ketiga adalah segmen digital Menyoroti kesenjangan yang semakin besar dalam akses, penggunaan, dan hasil digital. Seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat, risiko memperdalam kesenjangan antara mereka yang memiliki akses terhadap alat-alat digital dan mereka yang tidak memiliki akses terhadap alat-alat digital semakin meningkat. Kesenjangan ini tidak hanya mencakup kepemilikan perangkat atau akses internet Literasi digital, penggunaan teknologi yang adildan itu Potensi alat digital Pendidikan dan pembangunan ekonomi harus berubah.

Negara-negara berkembang menghadapi lebih banyak tantangan dalam mengatasi kesenjangan ini Infrastruktur yang terbatasKetimpangan ekonomi yang meluas dan kurangnya literasi digital. Di banyak wilayah, akses internet yang tidak dapat diandalkan, kurangnya perangkat yang terjangkau, dan sistem pendidikan yang kekurangan dana menghambat kemampuan masyarakat untuk terlibat dan memanfaatkan teknologi digital. Populasi yang rentan—perempuan, masyarakat pedesaan, dan keluarga berpenghasilan rendah—sangat berisiko tertinggal.

Munculnya Kecerdasan Buatan (AI) Hal ini semakin memperumit situasi di negara-negara berkembang. Tanpa kebijakan yang kuat dan pengawasan etika, adopsi AI dapat memperburuk kesenjangan yang ada dengan meningkatkan akses kepada segelintir orang, tidak termasuk kelompok yang terpinggirkan. Kurangnya regulasi yang inklusif dapat memperburuk kesenjangan digital, menyebabkan banyak orang tidak memiliki keterampilan atau peluang untuk mendapatkan manfaat dari kemajuan yang didorong oleh AI.

Secara keseluruhan, kesenjangan digital ketiga sangat akut karena hal ini terjadi di negara-negara berkembang Ketimpangan sosial dan ekonomiInfrastruktur yang memadai dan kurangnya kebijakan yang kuat untuk mendorong akses teknologi inklusif. Tanpa upaya yang sungguh-sungguh untuk menutup kesenjangan ini, kesenjangan ini akan terus bertambah, terutama karena AI dan teknologi canggih lainnya menjadi pusat perhatian dalam perekonomian global.

Bagi negara-negara seperti Indonesia, mengatasi tantangan-tantangan ini sambil mempertahankan komitmen terhadap etika AI sangatlah penting. Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Dengan adanya tahun 2023 ini akan menjadi landasan bagi penggunaan AI secara bertanggung jawab Pedoman Etika AIPenekanan pada inklusivitas, transparansi, keamanan dan aksesibilitas. Keseimbangan antara tanggung jawab etis dan inovasi teknologi sangat penting untuk memastikan bahwa AI melayani semua segmen masyarakat, bukan hanya segelintir orang yang memiliki hak istimewa.

READ  Bank Indonesia memperluas QRIS ke Singapura

Beyond Access: Sifat Sebenarnya dari Kesenjangan Digital

Kesenjangan digital bukan hanya soal akses internet – tapi juga mencakup siapa yang dapat menggunakan dan memperoleh manfaat dari alat-alat digital, dan siapa yang tertinggal. Bentley dkk. Tunjukkan beberapa variabel yang berkontribusi terhadap pembagian ini:

  • Akses terhadap teknologi: Meskipun wilayah perkotaan dapat memperoleh manfaat dari internet berkecepatan tinggi dan perangkat canggih, masyarakat pedesaan dan masyarakat kurang mampu seringkali kesulitan untuk mendapatkan koneksi.
  • Literasi digital: Memiliki akses tidak sama dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk memanfaatkan sepenuhnya alat-alat digital. Banyak orang di negara-negara berkembang tidak memiliki pendidikan untuk menggunakan teknologi untuk belajar atau bekerja.
  • Kesejahteraan DigitalMemahami bagaimana teknologi berdampak pada kualitas hidup sangatlah penting, terutama ketika mempertimbangkan bagaimana AI dapat mempengaruhi pasar kerja, layanan kesehatan, dan pendidikan.

Faktor-faktor ini secara tidak proporsional mempengaruhi kelompok rentan seperti perempuan, orang lanjut usia, rumah tangga berpendapatan rendah dan masyarakat pedesaan, sehingga semakin memperkuat kesenjangan yang ada.

Strategi AI yang Etis di Indonesia: Cetak Biru untuk Inklusi Digital

Indonesia telah memposisikan dirinya sebagai yang terdepan di antara negara-negara berkembang dalam mengatasi tantangan-tantangan ini Implementasi AI yang etis. Pedoman Kemenkominfo berfungsi sebagai kerangka untuk memastikan kontribusi AI terhadap masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Beberapa elemen kunci dari strategi ini meliputi:

  1. Konten dan Akses: Kemenkominfo menekankan pentingnya penyediaan teknologi kepada masyarakat marginal, seperti masyarakat pedesaan, keluarga berpenghasilan rendah, atau kelompok rentan lainnya. Dengan memperluas infrastruktur digital dan menciptakan titik akses yang terjangkau, Indonesia bertujuan untuk menutup kesenjangan dan membawa lebih banyak orang ke dunia digital.
  2. AI yang berpusat pada manusia: Pedoman merekomendasikan sistem AI yang melayani kebutuhan manusia daripada mengeksploitasi kerentanan. Hal ini sangat penting dalam dunia pendidikan, dimana program literasi digital harus memberdayakan individu yang secara historis kurang beruntung. Investasi Indonesia dalam pengembangan keterampilan digital dapat menjadi model bagi negara-negara berkembang lainnya yang menghadapi tantangan serupa.
  3. Keamanan dan Perlindungan Data: Agar sistem AI mana pun dapat memperoleh kepercayaan luas, perlindungan yang kuat terhadap data pengguna sangatlah penting. Seiring dengan semakin terintegrasinya teknologi digital ke dalam kehidupan sehari-hari—yang mendorong segala hal mulai dari kesehatan hingga tata kelola—penekanan Indonesia terhadap privasi data sangat penting untuk membangun kepercayaan digital dan meningkatkan adopsi teknologi.
READ  Indonesia akan terus menghadiri Expo untuk memperluas ekspor: Wakil Menteri

Potensi Jalur Indonesia dalam Mengatasi Kesenjangan Digital Ketiga

Bentley dkk. Bergantung pada ukuran segmen digit ketiga, segmen ini menguraikan beberapa kemungkinan masa depan suatu negara Intervensi pemerintah Dan Adopsi teknologi secara umum. Bagi Indonesia, skenario-skenario ini memberikan sebuah lensa yang berguna untuk menilai kemajuan yang dicapai.

  • Kemakmuran Digital yang Inklusif: Dalam skenario ideal ini, Indonesia banyak berinvestasi pada AI dan infrastruktur digital untuk memastikan akses yang luas dan manfaat yang inklusif. Dengan mengikuti pedoman etika Kemenkominfo, negara dapat membangun ekonomi digital di mana seluruh warga negara—tanpa memandang pendapatan, lokasi, atau latar belakang—berpartisipasi dan berkembang.
  • Keterbelakangan teknologi: Jika intervensi pemerintah gagal, Indonesia mungkin akan menghadapi masa depan dimana hanya kelompok elit perkotaan yang dapat menikmati manfaat dari AI. Kesenjangan digital akan melebar, menyebabkan masyarakat pedesaan dan masyarakat berpenghasilan rendah terputus dari ekonomi digital global.
  • Akses acak: Meskipun ada upaya pemerintah, hambatan budaya dan teknologi dapat menghambat adopsi, terutama di daerah pedesaan. Bahkan dengan infrastruktur yang lebih baik, sebagian masyarakat mungkin masih terisolasi karena resistensi sosio-kultural atau kurangnya literasi digital.
  • Inovasi sektor swasta: Inovasi dapat berkembang di wilayah perkotaan jika sektor swasta memimpin kemajuan teknologi, namun tanpa tindakan pemerintah yang terpadu, wilayah pedesaan akan kurang berdaya. Karena keunggulan teknologi terkonsentrasi di perkotaan, kondisi ini berisiko memperburuk kesenjangan.

Kesimpulan: Menuju Pengembangan AI yang Etis dan Inklusif

Kesenjangan digital ketiga menghadirkan tantangan berat bagi negara-negara seperti Indonesia, namun masih ada jalan ke depan. Melalui pengawasan etika, kebijakan pemerintah yang kuat, dan pendidikan publik yang tepat sasaran, kesenjangan digital dapat dijembatani. komitmen Indonesia AI yang etisSebagaimana diuraikan oleh Kemenkominfo, hal ini memposisikan negara untuk mengatasi dampak buruk dari segmentasi ini sambil mendorong pertumbuhan inklusif.

READ  Pertamina Indonesia menghabiskan $2 miliar untuk meningkatkan keamanan

Dengan berpegang pada prinsip-prinsip seperti Konten, Keamanan dan TransparansiIndonesia sedang meletakkan dasar untuk masa depan digital yang lebih adil. Namun untuk sepenuhnya mewujudkan potensi ini, diperlukan tindakan pemerintah yang berkelanjutan. Hal ini berarti terus berinvestasi di bidang infrastruktur, memperluas program literasi digital, dan membuat kebijakan yang memprioritaskan akses bagi seluruh warga negara, terutama kelompok marginal dan pedesaan.

Perjalanan Indonesia akan menjadi inspirasi bagi negara-negara berkembang lainnya – menunjukkan bahwa dengan perpaduan yang tepat antara etika dan inovasi, teknologi dapat menjadi kekuatan untuk kebaikan, tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga keadilan sosial.