Tempo.co, Jakarta – Yang terbesar di dunia Minyak kelapa sawit Eksportir Indonesia akan memberlakukan tarif bulanan baru dalam upaya meningkatkan daya saing terhadap minyak goreng saingannya, Kementerian Keuangan menunjukkan dalam peraturan yang dirilis pada Kamis, 19 September.
Sesuai aturan baru, yang akan berlaku mulai hari Sabtu, bea keluar minyak sawit mentah akan ditetapkan sebesar 7,5% dari harga referensi yang ditetapkan pemerintah dari waktu ke waktu.
Dokumen tersebut juga menunjukkan bahwa produk olahan minyak sawit akan dikenakan tarif retribusi yang lebih rendah dengan tarif referensi sebesar 3% hingga 6%.
Indonesia saat ini mengenakan tarif ekspor minyak sawit mentah antara $55 dan $240 per metrik ton, tergantung pada kelompok harga yang ditetapkan sebagai harga referensi bulanan.
Tentu saja hal ini akan membuat produk asal Indonesia lebih kompetitif, terutama di bulan Oktober. Produk asal Malaysia seharusnya kurang kompetitif, kata Paramalingam Subramaniam, direktur broker Belindung Bestari yang berbasis di Selangor.
Malaysia adalah eksportir minyak sawit terbesar kedua di dunia.
Indonesia telah melakukan perubahan untuk “meningkatkan daya saing kelapa sawit dan memberikan nilai tambah pada tandan buah segar petani,” menurut keputusan Kementerian Keuangan.
Seorang pejabat pemerintah sebelumnya mengatakan bahwa perubahan tersebut diperlukan untuk bersaing dengan pesaing seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari, yang membuat kelapa sawit kehilangan daya saingnya.
Pajak-pajak ini dikumpulkan untuk membiayai program kelapa sawit seperti subsidi penanaman kembali bagi petani kecil dan program biodiesel negara.
Reuters
Seleksi Guru: Indonesia Siapkan Peraturan Menteri Baru untuk Revitalisasi Kelapa Sawit Rakyat
klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters