September 20, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Sebuah landmark Indonesia telah disulap menjadi venue acara kelas dunia

Sebuah landmark Indonesia telah disulap menjadi venue acara kelas dunia

Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK), landmark ikonik Jakarta, sedang menjalani transformasi untuk meningkatkan statusnya sebagai pusat olahraga regional dan tujuan budaya, hiburan, pendidikan, dan pariwisata terkemuka di Asia Tenggara.

Sejak didirikan pada tahun 1960 dan menjadi tuan rumah Asian Games 1962, GBK telah menjadi tuan rumah acara bergengsi yang tak terhitung jumlahnya termasuk Asian Games baru-baru ini, Asian Para Games, Piala Dunia FIFA U-17 dan konser superstar global Blackpink dan Coldplay.

Indonesia bertujuan untuk menjadikan GBK sebagai pemain global di bidang olahraga, seni, budaya, musik, pendidikan dan bisnis

Pada bulan Oktober 2025, GBK akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53 2025 yang diperkirakan akan diikuti oleh 70 negara.

Dalam perbincangan baru-baru ini dengan Jakarta Hospitality and Travel Media, Presiden Direktur Pusat Manajemen Kompleks GBK Rakmati Kusumo (Adi) menyampaikan bahwa GBK siap menjadi destinasi kelas dunia selain acara olahraga.

Ia berkata: “Kami ingin menjadi pemimpin dalam negeri – tujuan kami adalah menjadikan GBK sebagai pemain global di bidang olahraga, seni, budaya, musik, pendidikan, dan bisnis.”

Untuk mencapai hal ini, Pusat Manajemen GBK sedang mempelajari kompleks olahraga internasional yang sukses, dengan Singapore Sports Centre sebagai tolok ukur utama.

Aset pemerintah senilai 348 triliun rupiah (US$21,8 miliar berdasarkan perkiraan tahun 2020), Kompleks GBK mencakup lahan seluas 279 hektar di pusat kota Jakarta, menjadikannya tidak hanya pusat olahraga tertua di Asia Tenggara, tetapi juga terbesar.

84 persen kampus merupakan ruang terbuka hijau, dengan jenis pohon langka dan 22 jenis burung.

Kampus GBK terbagi menjadi tiga zona utama: olah raga (53 persen), bisnis (25 persen), dan selebihnya gedung pemerintahan.

Zona olah raga memiliki stadion utama, stadion sekunder, lapangan sepak bola, kolam renang, stadion atletik, lapangan tenis, bola basket, hoki dan baseball, ruang gimnasium dan fasilitas panahan.

READ  BYD Tiongkok memimpin pasar kendaraan listrik Indonesia mengungguli Tesla

Kawasan komersial meliputi hotel-hotel seperti Fairmont Jakarta, Hotel Mulia Senayan, The Sultan Hotel & Residence, Harris Hotel FX Sudirman dan Artotel Gelora Senayan, serta pusat perbelanjaan dan restoran besar.

Pada tahun 2018, pekerjaan renovasi besar-besaran pada fasilitas olahraga dimulai untuk Asian Games dan Asian Para Games. Jakarta Convention Center yang direnovasi tahun lalu untuk penyelenggaraan KTT ASEAN ke-46 sedang dalam proses pengambilalihan manajemen dari Singasana Hotels & Resorts. Selain itu, Ardotel Kelora Senayan sedang menjalani renovasi total, sedangkan rencana renovasi Blok 15, rumah dari The Sultan Hotel and Residence, akan dimulai setelah permasalahan hukum dengan manajemen hotel selesai.

Mengambil inspirasi dari resor terintegrasi Marina Bay Sands di Singapura, ruang yang direvitalisasi ini bertujuan untuk mengakomodasi acara internasional dan memenuhi permintaan akan aktivitas publik di ruang terbuka.

Rencana lain Pusat Pengelolaan GBK antara lain pembuatan museum interaktif yang menampilkan sejarah kampus, perluasan fasilitas wisata GBK yang saat ini tersedia bagi mahasiswa dan masyarakat, serta penambahan lebih banyak bus listrik antara pintu masuk GBK dan sekitarnya.

Adi mengatakan rencana pengembangan pastinya masih diputuskan.