November 22, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Macron menanggapi upaya sayap kiri untuk memerintah Prancis – Politico

Macron menanggapi upaya sayap kiri untuk memerintah Prancis – Politico

Namun keputusan Macron untuk menunda penunjukan pemerintahan baru telah meningkatkan kemarahan para pesaingnya dari sayap kiri. “Emmanuel Macron menutup semuanya hingga pertengahan Agustus sehingga dia tidak perlu mengakui bahwa kita sudah sampai di sana terlebih dahulu.” Anggota parlemen sayap kiri Sandrine Rousseau menulis di X.

Sementara itu, Macron mengkritik keputusan sayap kiri untuk mengajukan rancangan undang-undang untuk menghapus reformasi pensiun dengan dukungan dari Partai Nasional sayap kanan yang dipimpin oleh Marine Le Pen. Dia berkata: “Ini terbalik. Saya tidak merasa kami akan kalah.” [the far left] “Mereka mengatakan kepada kami bahwa mereka akan memberikan suara pada rancangan undang-undang dengan kelompok sayap kanan,” katanya.

Mainkan permainan panjang

Selama wawancara, di sebuah studio yang menghadap Menara Eiffel, Macron menyatakan tidak menyesal telah menyerukan pemilu dini setelah kekalahan partainya dalam pemilu Eropa pada bulan Juni. Pertaruhan presiden Perancis, yang mengejutkan semua orang – termasuk perdana menterinya – semakin melemahkannya pada saat Perancis menyambut dunia untuk menghadiri Olimpiade.

“Saya membuat keputusan ini secara sadar, karena Majelis Nasional tidak lagi menyerupai masyarakat Perancis… dan karena semua orang mengatakan bahwa akan ada mosi tidak percaya pada musim gugur selama pembahasan anggaran,” katanya.

Mengenai masa depan, Macron tidak mengatakan koalisi seperti apa yang ingin ia bentuk, namun ia menunjuk pada imigrasi dan keamanan – dua isu utama bagi kaum konservatif – sebagai isu yang perlu ditangani. Komentar seperti itu kemungkinan akan menghidupkan kembali spekulasi bahwa kelompok liberal Macron sedang mencari aliansi dengan kelompok konservatif untuk memerintah Perancis.

Macron mengkritik keputusan kelompok sayap kiri yang mengajukan rancangan undang-undang untuk menghapuskan reformasi pensiun dengan dukungan dari Partai Nasional sayap kanan Marine Le Pen. | Gambar Karl Kurt/Getty

Macron memenangkan pertarungan penting pekan lalu ketika kompromi lintas partai dicapai dengan kelompok politik sayap kanan Républicains, yang dibentuk setelah beberapa kelompok konservatif bergabung dengan sayap kanan, untuk memilih kembali Yaël Braun-Bivet yang berhaluan tengah sebagai presiden Majelis Nasional.

READ  Negara-negara telah kembali ke hukum alam UE yang disengketakan, mencari lebih banyak pendanaan keanekaragaman hayati