JAKARTA: Bank sentral Indonesia akan terus melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menstabilkan rupiah, kata gubernurnya pada hari Rabu, seraya menambahkan bahwa mata uang tersebut akan menguat tahun depan.
Rupee memulihkan sebagian kerugiannya pada hari Rabu setelah jatuh 0,46 persen menjadi 16.290 per dolar pada 06.03 GMT, level terendah dalam empat tahun di 16.265.
Komentar Gubernur Perry Vargeo disampaikan saat rapat legislatif membahas asumsi perekonomian tahun depan yang digunakan dalam penyusunan anggaran 2025.
“Di tengah gejolak global, kami melanjutkan upaya kami untuk menstabilkan nilai tukar rupee dengan melakukan intervensi di pasar valuta asing, bahkan ketika bank sentral menaikkan suku bunga untuk membendung arus keluar asing,” kata Vergio.
Vargeo menegaskan kembali bahwa rupiah akan diperdagangkan antara 15.700 dan 16.100 per dolar tahun ini, sementara ia memperkirakan nilai tukar akan menguat menjadi antara 15.300 dan 15.700 tahun depan seiring dengan jelasnya niat penurunan suku bunga Bank Sentral AS.
Bank sentral memperkirakan The Fed AS akan mulai memangkas suku bunga kebijakan utamanya sebesar 25 basis poin pada akhir tahun ini, diikuti dengan total 50 basis poin pada paruh pertama tahun 2025, tambah Vargio.
Pada bulan April, Bank Indonesia (BI) menawarkan kenaikan suku bunga yang mengejutkan untuk mendukung rupiah, namun mempertahankan suku bunga tetap stabil pada bulan lalu karena inflasi tetap terkendali dan nilai tukar rupiah tetap stabil.
Dewan gubernurnya akan bertemu selanjutnya untuk membahas kebijakan suku bunga pada 19 dan 20 Juni.
Virgio menambahkan bank sentral akan terus berkoordinasi erat dengan pemerintah untuk mengendalikan inflasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa kebijakan fiskal dan moneter harus disinkronkan untuk merespons fluktuasi pasar.
“Gubernur The Fed dan saya memandang kita perlu terus mengkalibrasi dan menyinkronkan kebijakan fiskal dan moneter seiring dengan semakin ketatnya tantangan kebijakan penyesuaian perdagangan,” kata Sri Mulyani.
Dia menambahkan bahwa langkah-langkah yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengelola stabilitas keuangan telah diambil.
Pemerintah mengajukan target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 sebesar 5,5 persen dari 5,1 persen. Targetnya adalah 5,2 persen pada tahun 2024.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters