Singtel dan Telecom Indonesia International (TELIN) hari ini mengumumkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk membangun sistem kabel bawah laut baru yang menghubungkan Singapura dan Batam, Indonesia di bawah konsorsium INSICA (Indonesia Singapore Cable System) yang baru dibentuk. Ketika beroperasi pada kuartal keempat tahun 2026, sistem kabel INSICA sepanjang 100 km akan mendukung lonjakan lalu lintas telekomunikasi pusat data antara Singapura dan Batam.
Baca Juga: Google Umumkan Proyek Kabel Bawah Laut Umoja Untuk Menghubungkan Afrika dan Australia
MoU ditandatangani untuk INSICA
INSICA akan terdiri dari kabel bawah laut dengan 24 pasangan serat dan dua jalur kabel terestrial yang berbeda, menyediakan kapasitas maksimum 20 terabit per detik per pasangan serat, kata pernyataan bersama tersebut. Menurut Telin, konektivitas baru yang disediakan INSICA akan meningkatkan keamanan dan keandalan jaringan, memastikan operasional pusat data tidak terganggu selama 24/7.
“Pasar kabel bawah laut global bersiap untuk pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam dekade berikutnya, memposisikan Batam dan Singapura sebagai lokasi utama untuk investasi pusat data. Kabel bawah laut INSICA akan menjawab kebutuhan penting akan konektivitas pusat data antara lokasi-lokasi strategis utama ini,” katanya. . telin.
Konektivitas yang ditingkatkan
singtel Ia menambahkan, “Kota ini kini menjadi lokasi utama untuk pusat data karena kedekatannya dengan Singapura. Melalui sistem kabel ini, konektivitas antar negara dapat ditingkatkan untuk mendukung beban kerja AI yang intensif dan padat daya bagi perusahaan. Dan cloud perusahaan, pengembangan sistem kabel INSICA akan membantu memenuhi tuntutan jangka panjang masa depan digital di kawasan ini.” , merupakan langkah lain yang kami ambil dalam membangun ekosistem digital yang sangat terhubung untuk mengembangkan perekonomian regional.
Baca juga: Sparkle Plummet bawa kabel bawah laut ke Kreta di Yunani
Dukungan untuk teknologi baru
Konektivitas langsung antar pusat data akan mendukung penerapan teknologi baru seperti Internet of Things, robotika, AI, dan analisis data, yang semuanya memerlukan bandwidth tinggi dan latensi rendah untuk aplikasi skala bisnis dan real-time.
Infrastruktur Telin mencakup sistem kabel sepanjang 250.140 kilometer, mencakup 27 sistem kabel bawah laut global, dan mengoperasikan 58 titik kehadiran di 26 negara.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters