Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo dan putra sulungnya tidak lagi menjadi anggota partai yang berkuasa setelah mereka mendukung kandidat saingannya dalam pemilihan presiden tahun ini, kata seorang pejabat partai kemarin.
Jokowi mencalonkan diri di bawah bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) selama sukses mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2014 dan 2019, tetapi tidak mendukung calon presiden dari PDI-P Kanjar Pranovo menjelang pemilu 14 Februari. Sebaliknya, ia menyatakan dukungan diam-diam kepada menteri pertahanannya, Prabowo Subianto, yang meraih kemenangan telak dengan lebih dari 58 persen suara.
kata Komarudin Watubun, Ketua Sayap Etik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). menghitung media Kemarin, Jokowi dan putranya Gibran Rakabuming Raka, yang mencalonkan diri sebagai wakil presiden Prabowo, berhenti menjadi anggota partai tersebut karena mereka menolak mendukung Kanjar. Ia mengklarifikasi, keduanya bukan dikeluarkan dari partai, melainkan bukan anggota lagi karena memutuskan berada di kubu berseberangan. kepada BenarNews.
Kanjar bernasib buruk dalam pemilihan presiden, hanya memperoleh kurang dari 17 persen suara, meskipun PDI-P menang. Jumlah kursi yang banyak Dalam pemilihan serentak DPR. Calon presiden ketiga, mantan Gubernur Jakarta Anis Baswedan, menang dengan perolehan suara di bawah 25 persen.
Meskipun Jokowi tidak pernah secara resmi mendukung Prabowo, kurangnya dukungannya terhadap Kanjar dan preferensinya terhadap sosok yang ia unggulkan pada tahun 2014 dan 2019 sangat jelas terlihat. Pencalonan putra mantan jenderal tersebut sebagai wakil presiden pada akhir Oktober secara luas dipandang sebagai konfirmasi akhir atas keinginannya, dan banyak kritikus menuduh Jokowi menggunakan kekuasaannya untuk mencalonkan diri.
Gibran baru bisa bergabung dengan pasangan Prabowo setelah keputusan Mahkamah Konstitusi yang kontroversial mengecualikannya dari usia minimum 40 tahun (Gibran saat ini berusia 36 tahun). Keputusan tersebut dipimpin oleh saudara ipar Jokowi, yang kemudian dipaksa mengundurkan diri sebagai ketua pengadilan karena pelanggaran etika profesi yang “serius”.
Para pengkritik, termasuk kedua kandidat yang gagal, menuduh Jokowi memberi pengaruh pada Prabowo dengan cara lain. Anies dan Ganjar mengajukan petisi serupa ke Mahkamah Konstitusi, dengan tuduhan bahwa kemenangan Prabowo dimungkinkan oleh penipuan dan intervensi negara yang luas, termasuk beras, uang, dan pupuk dari pemerintahan Jokowi. Pengadilan menolak keluhan kedua kandidat minggu ini.
Akan mengejutkan jika Jokowi, yang bergabung dengan pencalonan PDI-P pada tahun 2004 sebelum memenangkan kursi walikota Surakarta di Jawa Tengah, diperkirakan akan tetap menjadi anggota partai tersebut setelah pemilu. Dukungan Jokowi terhadap Prabowo merupakan sebab dan akibat dari keretakan yang semakin besar antara dirinya dan pialang kekuasaan utama PDIP, Megawati Sukarnoputri, yang menjabat sebagai presiden pada tahun 2001-2004 dan ambisi mantan orang luar politik tersebut mulai melampaui partai yang membesarkannya. .
Dengan meresmikannya perceraian antara Jokowi dan PTI-P, pengumuman partai tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai rencana masa depan pemimpin yang masih populer tersebut. Dukungannya terhadap Prabowo dan pengangkatan kedua putranya ke jabatan politik secara luas dipandang sebagai upaya untuk mendapatkan pengaruh jangka panjang dan membentuk jalur independen dari PTI-P. Namun tidak jelas bagaimana dia berniat melakukan hal ini setelah dia mengundurkan diri pada bulan Oktober.
Sebuah langkah Laporan Mengutip beberapa sumber mengenai pemikiran Jokowi, Reuters mengatakan pemimpin yang masih populer itu ingin mengambil alih Golkar, partai terbesar kedua di DPR. Reuters berpendapat bahwa Hal ini “dapat membuat dia mempertahankan pengaruh yang besar dan setara dengan saingan lamanya, Prabowo, ketika dia mulai menjabat pada bulan Oktober.”
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters