JAKARTA: Indonesia memulai pembangunan taman industri baru di pulau Kalimantan pada hari Selasa, yang bertujuan untuk menggunakan tenaga air untuk pembangkit listrik, termasuk semikonduktor, baterai lithium-ion, panel surya dan produk aluminium, kata para pejabat.
Perkebunan seluas 30.000 hektar (74.132 hektar), yang terletak di provinsi utara Kalimantan di Kalimantan, akan mencakup investasi dari China dan Uni Emirat Arab, kata Presiden Joko Widodo pada upacara peletakan batu pertama.
“Transformasi ekonomi Indonesia dimulai di sini, di mana kita akan mengelola sumber daya alam kita dari atas ke bawah, menciptakan ketersediaan lapangan kerja yang besar,” kata Djokovic, yang terkenal dengan kepresidenannya, dalam sebuah acara siaran.
Djokovic sangat ingin membangun industri manufaktur menggunakan sumber daya alam Indonesia yang kaya nikel, bauksit dan tembaga.
Pemerintah mengatakan taman itu “hijau” karena menggunakan energi dari proyek pembangkit listrik tenaga air yang direncanakan.
Menteri Senior Luhut Bandh Jaitley mengatakan pada acara yang sama bahwa proyek pembangkit listrik tenaga air saja akan membutuhkan investasi US$ 12 miliar dan pelabuhan sekitar US$ 1 miliar.
Luhut mengatakan Indonesia juga berencana membangun pabrik baterai kendaraan listrik di bawah proyek Kalimantan Utara.
Proyek tersebut dipimpin oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI), yang menguasai lahan yang akan digunakan untuk taman, kata Luhut. KIPI dipimpin oleh Presiden Batubara Garibaldi Tohir.
Awal tahun ini, Luhut mengatakan Fortescue Metals Group Australia dan Tsingshan Holding Group China dapat menginvestasikan miliaran dolar di kawasan industri tersebut.
(Laporan Francisco Nangoi; Penyuntingan Ed Davis)
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters