Satu dekade setelah mendokumentasikan dan mengamati tikus Indonesia di pulau Sulawesi, para peneliti telah menemukan 14 jenis tikus baru. Crosidura adalah spesies semak yang mencakup 14 spesies asli baru, kelompok beragam mamalia kecil yang ditemukan hampir di semua tempat di planet ini. Terlepas dari kehadiran global mereka, sedikit yang diketahui tentang Semak, yang umumnya menempati daerah pegunungan dan tropis di dunia. Buaya hidup di Afrika dan Eurasia, dengan pulau-pulau di Indonesia menjadi titik paling timur habitat mereka. Sulawesi adalah pulau yang relatif besar dan berbukit dengan berbagai habitat yang mempromosikan keanekaragaman hayati di daerah tropis. Menurut peneliti, banyaknya spesies semak mungkin karena ketinggian yang berbeda. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal BioOne Complete.
The Daily Mail melaporkan bahwa Jack Esselstein dan rekan-rekannya di Universitas Louisiana percaya mungkin ada lebih banyak spesies tikus di Sulawesi. Para peneliti berjalan kaki hingga 2.700 meter untuk mengumpulkan hewan, sehingga tidak mengherankan bahwa ada spesies tikus masih di ketinggian.
“Itu adalah penemuan yang luar biasa, tapi terkadang membuat frustrasi,” kata Esselstein seperti dilaporkan Daily Mail. “Biasanya, kami menemukan spesies baru pada suatu waktu, dan ada sensasi yang luar biasa darinya. Tetapi dalam kasus ini, ini sangat besar, karena untuk beberapa tahun pertama, kami tidak dapat mengetahui berapa banyak spesies yang ada.”
Anang Ashmati, dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Sipinong, Indonesia, mulai menangkap tikus di pulau Esselst pada tahun 2010 dan dengan cepat menyadari bahwa ada banyak spesies yang tidak berdokumen. Antara 2010 dan 2018, para peneliti mengonfigurasi dan menganalisis data genetik dan morfologis pada 1.368 kain kafan. Para peneliti mendapatkan jackpot ketika mereka menemukan 21 jenis semak di Sulawesi, hanya tujuh di antaranya yang diketahui sebelumnya.
Karena informasi genetik dan petunjuk morfologis, para peneliti dapat membedakan Tikus menjadi spesies yang berbeda. Ini termasuk banyak rasio seperti ukuran tubuh keseluruhan dan panjang ekor relatif terhadap panjang tubuh, panjang tengkorak relatif terhadap lebar tengkorak dan bagian anterior tengkorak relatif terhadap bagian posterior tengkorak.
Baca semua Berita Baru, Berita Terbaru Dan Berita virus corona Di Sini.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters