Februari 24, 2025

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Kerjasama kawasan industri Tiongkok dan Indonesia membawa manfaat yang saling menguntungkan – Xinhua

Kerjasama kawasan industri Tiongkok dan Indonesia membawa manfaat yang saling menguntungkan – Xinhua

Kerjasama kawasan industri Tiongkok dan Indonesia membawa manfaat yang saling menguntungkan – Xinhua

Fujian MiaoTianHui Food Co., Ltd., sebuah perusahaan makanan Cina di Semarang, Indonesia, pada 29 Agustus 2023. Para pekerja bekerja di lini produksi pengolahan udang di anak perusahaannya di Indonesia. (Xinhua/Xu Qin)

FUZHOU, September. 12 (Xinhua) — Di sebuah peternakan yang terletak di Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, larva udang kini telah mencapai usia satu setengah bulan. Setelah empat bulan, barang-barang tersebut diproses dan dikirim sekitar 2.000 mil laut ke Fuzhou, ibu kota provinsi Fujian di Tiongkok Timur.

Joni Setyawan, seorang petambak udang musiman, bertanggung jawab atas budidaya tersebut. Pria berusia 66 tahun ini memiliki pengalaman hampir empat dekade dalam budidaya udang vannamei. Sejak tahun 2021, ia telah bekerja dengan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Fujian Miaotianhui Food Co., Ltd., dengan fokus pada budidaya udang.

Peternakan di Kabupaten Pemalong ini luasnya sekitar 70.000 meter persegi. Udang yang dibudidayakan di sini menjalani proses awal seperti pembersihan, pengupasan, dan pengemasan beku di pabrik lokal. Setelah itu, kapal pengangkut makanan laut tersebut akan menempuh perjalanan sekitar 20 hari untuk sampai di pelabuhan Fuzhou.

“Udang vannami dari Indonesia akan melalui proses lebih lanjut seperti pencampuran dan penumbukan, dan udang tersebut akan diubah menjadi pasta dan segera dibekukan,” kata Lin Zhengron, general manager Fujian MiaoTianHui Food Co., Ltd.

Dikenal dengan teksturnya yang lezat dan kenyal, terasi sangat populer di pasar katering Tiongkok.

Fuqing Zhaohua Aquatic Food Co., Ltd. Vannamei telah berinvestasi dalam budidaya udang di Indonesia, dan budidaya mereka mencakup area seluas sekitar 4 juta meter persegi.

Perusahaan mendirikan peternakan di Indonesia karena iklim negara yang hangat dan lembab, sumber daya perikanan yang melimpah, siklus budidaya yang pendek dan biaya tenaga kerja yang relatif rendah. Di Tiongkok, infrastruktur logistik rantai dingin yang canggih, pasar konsumen yang luas, dan teknologi pemrosesan makanan laut yang matang dapat semakin meningkatkan nilai produk udang beku impor.

READ  Bank Syariah Indonesia yang baru bergabung memiliki potensi pasar Muslim terbesar di dunia Salam Gerbang

Fujian MiaoTianHui Food Co. mengatakan pendirian daerah penangkapan ikan di Indonesia tidak hanya meningkatkan lapangan kerja lokal tetapi juga meningkatkan pendapatan warga. Ltd. kata Chen Qing’an, anak perusahaannya di Indonesia. Lebih dari 300 pekerja lokal.

Fujian MiaoTianHui Food Co., Ltd., sebuah perusahaan makanan Cina di Semarang, Indonesia, pada 29 Agustus 2023. Para pekerja bekerja di lini produksi pengolahan udang di anak perusahaannya di Indonesia. (Xinhua/Xu Qin)

“Dulu saya punya tiga tambak udang, tapi sekarang saya membawahi total 70 tambak di dua tambak. Pendapatan bulanan saya meningkat berkali-kali lipat dan sangat stabil,” kata Johnny Chetyawan yang memasok sekitar 1.200 ton udang vannami ke China. Satu setengah tahun terakhir.

Fujian MiaoTianHui Food Co., Ltd. dan Fuqing Zhaohua Aquatic Food Co., Ltd. adalah satu dari puluhan perusahaan makanan yang beroperasi di Zona Investasi Yuanhong Fujian. Zona ini mewakili bagian Tiongkok dari proyek “Dua Negara, Taman Kembar” yang dilaksanakan bersama dengan Indonesia. Wilayah Indonesia meliputi Bintan Industrial Park, Awierna Industrial Park, dan Padung Industrial Park.

Dengan penandatanganan nota kesepahaman pada bulan Januari 2021, rencana “Dua Negara, Taman Kembar” mewakili langkah solid untuk mengintegrasikan Inisiatif Sabuk dan Jalan yang diusulkan Tiongkok dan visi Indonesia mengenai poros maritim global. Ini merupakan pendekatan inovatif untuk memperdalam hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral, sehingga memberikan manfaat nyata bagi dunia usaha di kedua negara.

Hingga saat ini, China Park telah meluncurkan 27 proyek investasi senilai 55,4 miliar yuan (sekitar US$7,57 miliar) dan 18 proyek komersial.

“Proyek ‘taman ganda’ dua negara ini telah memberikan manfaat bagi perusahaan-perusahaan yang berada di dalam kawasan industri dan menyediakan layanan bea cukai yang efisien, sehingga menghemat banyak waktu kami,” kata Lin.

READ  Batubara Indonesia menemukan jalannya ke pasar UE dan India