November 23, 2024

Bejagadget

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta Beja Gadget, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta yang diperbarui.

Korea Selatan memasuki putaran terakhir pembicaraan tentang pembayaran yang terlambat untuk proyek pesawat tempur Indonesia

Jakarta / Seoul, 10 November (IANS): Sumber mengatakan bahwa Korea Selatan dan Indonesia akan mengadakan putaran terakhir pembicaraan pada hari Rabu untuk mengatasi keterlambatan pembayaran untuk program pengembangan pesawat tempur bersama.

Kang Eun-ho, kepala Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), dan negosiator Korea lainnya tiba di Jakarta pada hari Selasa ketika Seoul berusaha untuk menyelesaikan keraguan yang masih ada tentang komitmen Indonesia terhadap proyek senilai $8,8 triliun KF ($7,4 miliar). X.

Indonesia pertama kali setuju pada 2010 untuk menerima 20 persen dari biaya pengembangan jet tempur baru. Tapi itu berhenti membayar pada tahun 2017, dan jumlah pembayaran yang terlambat saat ini mencapai $ 800 miliar, menurut kantor berita Yonhap.

“Kami akan melakukan semua yang kami bisa selama pembicaraan berdasarkan rasa saling percaya dan kesediaan mereka untuk kerjasama antara Korea Selatan dan Indonesia,” kata Kang kepada Kantor Berita Yonhap.

Kegagalan Indonesia untuk membayar menimbulkan kekhawatiran bahwa Indonesia mungkin akan keluar dari rencana. Kekhawatiran seperti itu diperburuk ketika Kovit-19 membawa teknisinya dari Korea ke negara asal mereka pada Maret tahun lalu, dengan alasan penyebaran epidemi.

Namun, Menteri Pertahanan Indonesia Bravo Subiando, ketika tiba di sini pada bulan April, setuju untuk melanjutkan pembicaraan dengan pejabat Seoul. 21 Boram.

Pada bulan Agustus, tim teknisi Indonesia kembali ke Korea, meningkatkan harapan bahwa program pengembangan pesawat tempur bersama akan mendapatkan momentum baru.

Selama audit parlemen bulan lalu, Presiden DAPA Kang menyatakan keyakinannya bahwa pembicaraan dengan Indonesia akan selesai pada bulan November.

Korea Selatan telah mengerjakan proyek KF-X sejak 2015, mengembangkan pesawat perang sipil canggih untuk menggantikan jet F-4 dan F-5 Angkatan Udara yang sudah tua.

READ  Indonesia Open: Kampanye India berakhir dengan Pranav kalah di semifinal