Keselamatan harus dipastikan
Bapak Teddy Herlambang, wakil presiden Asosiasi Transportasi Jalan dan Kereta Api Indonesia yang berbasis di Jakarta, menyoroti bahwa HSR belum disertifikasi.
“Semua sarana dan prasarana seperti telekomunikasi, listrik dan lain-lain harus bersertifikat. Setahu saya, saat ini semuanya belum bersertifikat karena masih baru dan belum ada departemen di Kementerian Perhubungan yang bertanggung jawab atas sertifikasi kereta api cepat.
“Jadi mereka menyewa konsultan independen untuk mengerjakan sertifikasi karena kita tidak memiliki norma HSR. Jadi, mereka menggunakan standar internasional,” ujarnya.
Mr Rizal Vasal, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, mengatakan kepada CNA bahwa semua kereta api di Indonesia harus memiliki izin untuk beroperasi.
“Mereka bisa mendapatkan izin ini jika memenuhi semua persyaratan teknis dan administrasi di Indonesia.
“Artinya SDM harus tersertifikasi dan menjalani tes,” ujarnya.
Mr Vasal mengatakan kementerian sedang bekerja dengan evaluator independen yang akan meninjau tes.
“Hasil inisiatif HSR yang ditawarkan China di Indonesia bisa kita akui, sehingga ada dua cara untuk memastikan kereta aman,” ujarnya.
Ia mengatakan, keselamatan penumpang mulai dari kedatangan di stasiun hingga keluar dari kereta akan terjamin.
“Kami akan sediakan fasilitas keamanan agar tidak ada penumpang yang dirugikan,” katanya.
Ia mengaku semuanya masih diuji dan belum disertifikasi.
“Kami harus bisa mendapatkan sertifikat dan izin operasional sebelum Agustus,” ujarnya.
Awalnya, pengemudi kereta api akan menjadi tenaga kerja berpengalaman dari China, karena tenaga kerja Indonesia harus terlebih dahulu memperoleh keterampilan dan pengetahuan untuk mengoperasikan sistem tersebut, ungkap Vasal.
Ms Cortina di Patalarang mengakui bahwa dia senang memiliki HSR di Indonesia karena pihak berwenang bergegas menyelesaikan proyek sebelum peluncuran awal pada bulan Agustus dan tenggat waktu Oktober.
“Sebagai orang Indonesia, HSR menurut saya bagus karena Indonesia dan generasi penerusnya akan lebih maju. Secara teknologi kita mengikuti perkembangan zaman.
“Mudah-mudahan dengan kereta api cepat, masyarakat bisa mengakses angkutan umum dan mempersingkat waktu tempuh. Tapi harus terjangkau bagi kami rakyat kecil,” kata petugas yang belum mengumumkan harga tiket.
“Pakar TV. Penulis. Gamer ekstrem. Spesialis web yang sangat menawan. Pelajar. Penggemar kopi jahat.”
More Stories
Merayakan Tujuh Tahun Pemuda: The Lab: Membangun Ekosistem Kewirausahaan Pemuda di Indonesia
Mengapa Jalan Indonesia Menuju Net Zero Perlu Tindakan Segera di COP29 – Duta Besar
Gaganjeet Fuller bersiap menghadapi tekanan untuk mempertahankan gelar Indonesia Masters